INTIMNEWS.COM, SUKAMARA – Pemerintah Kabupaten Sukamara menggelar peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia bertempat di Taman Permata Sukma, Selasa 11 Juni 2024.
Dalam peringatan tersebut dihadiri Penjabat (Pj) Bupati sukamara, Forkopimda, kepala OPD serta tamu undangan lainnya. Dalam momen peringatan tersebut juga dilakukan penanaman pohon di area Taman Permata Sukma.
Penjabat (Pj) Bupati sukamara, Kaspinor saat membacakan sambutan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengatakan bahwa peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini merupakan keputusan majelis umum PBB pada tahun 1972 saat Konferensi Stockholm.
Hingga kini dalam peringatannya secara mendunia, pusat peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia dimandatkan kepada satu negara yang ditunjuk.
“Untuk tahun 2024 ini Kerajaan Arab Saudi menjadi tuan rumah Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024 dengan tema Land Restoration, Desertification, and Drought Resilience (restorasi lahan, penggurunan dan ketahanan terhadap kekeringan) dengan slogan Our Land, Our Future, Generation Restoration.” ujarnya.
Ia melanjutkan, untuk hari lingkungan hidup tahun 2024 ini difokuskan pada kegiatan pemulihan lahan, pengendalian desertifikasi, dan ketahanan terhadap kekeringan.
“Presidensi G20 telah menghasilkan adopsi Global Land Restoration Initiative yang sangat penting, mengingat bahwa dunia menghadapi Triple Planetary Crisis yang semakin intens yakni krisis perubahan iklim, krisis kerusakan alam dan kehilangan biodiversitas, serta krisis polusi dan limbah,” ucapnya.
Selain itu, gerakan menanam pohon juga menjadi bukti dari komitmen Kabupaten Sukamara yang akan mewujudkan “Kota Dalam Taman”. Kaspinor menegaskan jika program Kabupaten Sukamara menuju “Kota Dalam Taman” merupakan upaya untuk menjaga lingkungan serta memastikan ketersediaan air dan udara bersih di Sukamara.
“Keberadaan Kota Dalam Taman juga akan menjadi pilihan lokasi masyarakat untuk menghabiskan waktu luang ataupun menjadikannya sebagai sarana edukasi serta rekreasi. Mari kita sama-sama bergerak untuk menjaga lingkungan dan mewujudkan Sukamara menjadi Kota Dalam Taman,” terangnya.
Sementara itu, M. Fakhmy Rizali kepala DLH Sukamara menyambungkan, pemulihan lingkungan merupakan kunci dalam membalikkan arus degradasi lahan, dan dapat sekaligus meningkatkan mata pencaharian, mengurangi kemiskinan, dan membangun ketahanan terhadap cuaca ekstrem.
Pemulihan juga meningkatkan penyimpanan karbon dan memperlambat proses ataupun dampak akibat perubahan iklim.
“Pemulihan dari degradasi lahan sangat penting. Lahan menjadi ruang hidup manusia, menyediakan makanan, pakaian, dan tempat perlindungan. Lahan mendukung perekonomian, kehidupan, dan mata pencaharian,” jelasnya.
“Untuk ini perlu ditingkatkan ambisi dan investasi dalam upaya pemulihan lingkungan, memberikan momen terobosan besar bagi perbaikan lahan, sebagai upaya untuk mengatasi kekeringan,” tutup Fakhmy.
Editor: Andrian