INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (P3APPKB) Provinsi Kalimantan Tengah, Linae Victoria Aden, mewakili Gubernur Kalimantan Tengah pada acara peringatan 100 Tahun Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Tahun 2024. Acara ini berlangsung pada hari Jumat, 13 September 2024, di Ballroom Swiss-Belhotel Danum Palangka Raya.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah berharap agar DPD WKRI Kalimantan Tengah terus mengabdi kepada masyarakat dengan penuh pengabdian, sehingga dapat menjadi kebanggaan tersendiri bagi Provinsi Kalimantan Tengah. Hal ini menegaskan pentingnya sinergi dan komitmen untuk memberdayakan perempuan dan berkontribusi terhadap pembangunan secara menyeluruh.
Linae Victoria Aden dalam sambutannya menyampaikan bahwa peringatan 100 tahun WKRI merupakan momen yang sangat penting, yang patut disyukuri dan direnungkan. Momen ini menjadi landasan untuk mengabadikan semangat kasih sayang yang terkandung dalam asas Asih, Asah, dan Asuh.
“Marilah kita bersama-sama mendorong gerakan Wanita Katolik Indonesia, khususnya dari DPD Kalimantan Tengah, untuk meningkatkan keberdayaan dan berperan aktif dalam mendorong perubahan positif, bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah untuk menjunjung tinggi keberagaman,” pungkasnya.
Dalam acara yang sama, dilakukan penyerahan Piagam Penghargaan Perempuan Katolik Indonesia se-Kalimantan Tengah, penandatanganan Komitmen Gerakan Nasional Pencegahan Kekerasan Seksual terhadap Perempuan, Anak, dan Orang Dewasa Rentan, serta peluncuran buku “Kepak Sayap Perempuan Katolik Indonesia DPD Kalteng”.
Acara ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Tengah, pimpinan Keuskupan Agung Kalteng, dan anggota Presidium Pengurus Daerah Perempuan Katolik Indonesia Kalteng.
Peringatan 100 tahun Wanita Katolik Republik Indonesia tahun 2024 ini mengusung tema “Gerakan Amal Budi Membangun Karakter, Mewujudkan Peradaban dan Cinta Kasih”.
Organisasi WKRI dilatarbelakangi oleh komitmen untuk menjunjung tinggi harkat dan martabat kaum perempuan. Inisiatif ini berawal dari kesadaran bahwa para pekerja perempuan kerap kali menerima upah yang tidak layak akibat minimnya literasi yang mereka miliki, yang berdampak signifikan terhadap kualitas hidup dan kesejahteraan keluarga mereka. Lebih jauh, konteks sejarah sebelum Indonesia merdeka menjadi katalisator terbentuknya Perkumpulan WKRI. Oleh karena itu, Perkumpulan WKRI resmi berdiri pada tanggal 26 Juni 1924.
Dalam sambutan yang disampaikan oleh Kepala Dinas P3APPKB, Gubernur Kalimantan Tengah menyampaikan bahwa satu abad bukanlah sekadar rentang waktu, melainkan perjalanan panjang yang diwarnai dengan perjuangan, pengabdian, dan sumbangsih nyata bagi Bangsa dan Negara. WKRI telah memantapkan diri sebagai organisasi wanita Katolik yang tangguh dan mandiri, serta memegang peran krusial dalam pembangunan nasional. Selama seabad terakhir, WKRI telah memberikan kontribusi signifikan di berbagai sektor, termasuk pendidikan, kesehatan, pemberdayaan perempuan, dan pengembangan masyarakat.
Penulis: Redha
Editor: Andrian