INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah Eko Marsoro kembali menyampaikan rilis terkait ekonomi Kalimantan Tengah triwulan I-2022, di Kantor BPS Kalteng, Senin 9 Mei 2022.
Ekonomi Kalteng triwulan I-2022 dibanding triwulan I-2021 (y-on-y) mengalami pertumbuhan sebesar 7,32 persen. Hampir seluruh lapangan usaha tumbuh positif, kecuali lapangan usaha Informasi dan Komunikasi yang mengalami kontraksi sebesar 1,19 persen.
Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Pertambangan dan Penggalian sebesar 26,80 persen dan Transportasi dan Pergudangan sebesar 17,31 persen. Struktur Perekonomian Kalimantan Tengah triwulan I-2022 didominasi oleh Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 22,14 persen, diikuti oleh Industri Pengolahan sebesar 17,25 persen, Pertambangan dan Penggalian sebesar 13,91 persen, dan Perdagangan Besar-Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 12,36 persen.
“Peranan keempat lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Kalimantan Tengah mencapai 65,66 persen. Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah triwulan I-2022 (y-on-y), Pertambangan dan Penggalian menjadi sumber pertumbuhan sebesar 3,95 persen, diikuti Transportasi dan Pergudangan sebesar 1,06 persen dan Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 0,93 persen,” kata Eko Marsoro.
Dia menjelaskan, ekonomi Kalimantan Tengah triwulan I-2022 dibanding triwulan IV-2021 (q-to-q) mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 2,30 persen. Lapangan usaha yang mengalami kontraksi pertumbuhan cukup dalam diantaranya Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 42,09 persen, Konstruksi sebesar 25,37 persen, dan Real Estate sebesar 8,49 persen.
Di sisi lain, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Pertambangan dan penggalian sebesar 14,48 persen, diikuti oleh Industri Pengolahan sebesar 10,09 persen, Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 5,45 persen dan Jasa Perusahaan sebesar 4,84 persen.
Ekonomi Kalimantan Tengah pada triwulan I-2022 terhadap triwulan I-2021 (y-on-y) tumbuh sebesar 7,32 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Ekspor Barang dan Jasa yang tumbuh sebesar 14,76 persen, diikuti oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) dan Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) yang masing-masing tumbuh sebesar 4,54 persen dan 3,45 persen.
“Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah triwulan I-2022 (y-on-y), Komponen Ekspor merupakan sumber pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 7,32 persen, diikuti Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) sebesar 0,39 persen, dan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) sebesar 0,37 persen,” jelasnya.
Struktur PDRB Kalimantan Tengah menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku triwulan I-2022 didominasi oleh Komponen Ekspor yang mencakup lebih dari separuh PDRB Kalimantan Tengah yaitu sebesar 54,98 persen, diikuti oleh komponen PK-RT sebesar 37,11 persen, Komponen PMTB sebesar 36,33 persen, Komponen PK-P sebesar 9,72 persen, Komponen PK-LNPRT sebesar 1,40 persen, dan Komponen Perubahan Inventori sebesar 1,26 persen. Sementara itu, Komponen Impor Barang dan Jasa sebagai faktor pengurang dalam PDRB memiliki peran sebesar 40,79 persen.
Selain itu, ekonomi Kalimantan Tengah triwulan I-2022 dibanding triwulan IV-2021 mengalami kontraksi sebesar 2,30 persen (q-to-q). Kontraksi terjadi pada hampir semua Komponen Pengeluaran, kecuali Komponen Ekspor Barang dan Jasa yang tumbuh positif sebesar 18,21 persen.
Kontraksi terbesar terjadi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) sebesar 37,19 persen diikuti oleh Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 10,80 persen, Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) sebesar 2,36 persen, dan Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) sebesar 1,46 persen.
Sementara itu, Komponen Impor Barang dan Jasa (yang merupakan faktor pengurang dalam PDRB menurut pengeluaran) terkontraksi sebesar 1,63 persen.
Secara umum, kinerja ekonomi wilayah Kalimantan pada triwulan I-2022 tumbuh positif secara y-on-y dan terkontraksi secara q-to-q. Jika dilihat kondisi triwulan I-2022, perekonomian di wilayah Kalimantan mengalami pertumbuhan sebesar 3,21 persen dibandingkan triwulan I-2021 (y-on-y). Sedangkan secara q-to-q, kinerja perekonomian wilayah Kalimantan terkontraksi sebesar 2,10 persen.
“Kontribusi wilayah Kalimantan pada triwulan I-2022 adalah sebesar 8,29 persen terhadap perekonomian nasional. Secara spasial, struktur perekonomian di wilayah Kalimantan pada triwulan I-2022 didominasi oleh Kalimantan Timur dengan kontribusi terhadap PDRB Kalimantan sebesar 49,97 persen, diikuti Kalimantan Barat sebesar 16,52 persen, Kalimantan Selatan sebesar 13,31 persen, Kalimantan Tengah sebesar 12,43 persen, dan Kalimantan Utara sebesar 7,78 persen,” lugasnya.
Setelah dua tahun lebih pandemi COVID-19 melanda Indonesia, pemulihan ekonomi mulai terjadi di semua wilayah namun dengan level pertumbuhan yang berbeda-beda. Pada triwulan I-2022, Kalimantan Tengah mengalami pertumbuhan (y-on-y) tertinggi sebesar 7,32 persen, diikuti Kalimantan Utara sebesar 4,53 persen, Kalimantan Barat sebesar 4,05 persen, Kalimantan Selatan sebesar 3,49 persen, dan terakhir Kalimantan Timur sebesar 1,85 persen.
Ekonomi wilayah Kalimantan pada triwulan I-2022 dibanding triwulan IV-2021 (q-to-q) secara keseluruhan mengalami kontraksi. Kontraksi terbesar dialami oleh Kalimantan Selatan sebesar 5,41 persen, diikuti Kalimantan Tengah sebesar 2,30 persen, Kalimantan Utara sebesar 2,01 persen, Kalimantan Timur sebesar 1,64 persen, dan terakhir Kalimantan Barat sebesar 0,36 persen.
“Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi wilayah Kalimantan terhadap perekonomian nasional triwulan I-2022 (y-on-y), Kalimantan Timur menyumbang pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 0,08 persen, diikuti Kalimantan Tengah sebesar 0,07 persen, Kalimantan Barat sebesar 0,05 persen, Kalimantan Selatan sebesar 0,04 persen, dan Kalimantan Utara sebesar 0,03 persen,” tandasnya.