
INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) melibatkan masyarakat secara langsung dalam upaya memerangi penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan melakukan “Ronda Jentik” atau memantau adanya jentik nyamuk di semua tempat penampungan air.
“Kalau tidak ada jentik, tidak ada nyamuk. Jika tidak ada nyamuk, tidak ada DBD. Oleh karena itu, mari kita pastikan di rumah kita tidak ada jentik nyamuk dengan memantau tempat penampungan air,” kata Kepala Dinas Kesehatan Achmad Rois, Rabu (24/1/2024).
Ia menjelaskan bahwa seluruh lapisan masyarakat bisa mencegah munculnya penyakit DBD dengan langsung melakukan pengurasan atau pemberian obat Abate (pestisida berbentuk serbuk berwarna putih yang digunakan untuk mencegah berkembangbiaknya nyamuk dalam genangan air) jika menemukan jentik-jentik nyamuk di tempat penampungan air sekitar tempat tinggalnya.
Menurut dia, pengasapan atau “fogging” tidak efektif dalam mencegah dan memberantas penyakit DBD karena cara tersebut hanya mematikan nyamuk dewasa, bukan jentik nyamuk.
“Selain itu, fogging juga mematikan serangga-serangga yang menjadi indikator ekosistem di lingkungan sekitar,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Achmad Rois menegaskan bahwa penetapan kejadian luar biasa dilakukan jika terdapat kejadian yang meningkat dua kali lipat pada bulan berikutnya.
Staf Ahli Setda Kobar, Suyanto, menyebutkan dengan meningkatnya kasus DBD langsung ditanggapi serius oleh pemkab Kobar. Dan pada Jumat (19/1) lalu stakeholder terkait menggelar rapat dalam rangka mengambil langkah penanganan kasus yang disebarkan oleh nyamuk Aedes Aegypti ini.
“Hasil rapat menyebutkan untuk perang melawan DBD harus dengan gerakan bersama semua stakeholder,” kata Suyanto, Rabu (24/1/2024).
Selain itu, edukasi publik dibangun dengan Surat Edaran Bupati. “Kesimpulan rapat bahwa yang perlu digencarkan adalah kesadaran perilaku hidup sehat dan lingkungan sehat, termasuk ruang-ruang publik, tempat ibadah, sekolah, pesantren dan lainnya, harus bergerak bersama membersihkan lingkungan,” beber Suyanto.
Menurutnya, kejadian DBD ini merata dan secara umum telah dilakukan antisipasi dengan cara serbu jentik, pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan termasuk upaya fogging.
Disinggung soal anggaran yang tidak ada seperti yang disampaikan ketua DPRD Kobar, menurut Suyanto sementara masih menggunakan anggaran yang ada di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kobar.
Terpisah, Lurah Mendawai, Rahadian Syahmi pada Selasa (23/1), kemarin, langsung bergerak melakukan fogging dari RT 01 hingga RT 10 di Kelurahan Mendawai.
Selain petugas yang melakukan fogging, dibantu juga oleh warga untuk membersihkan lingkungannya.
“Fogging ini menurut dari Dinkes adalah cara terakhir, maka harapan kita masyarakat bisa bersatu padu membersihkan lingkungannya dari genangan air yang menjadi sarang nyamuk,” tutur Rahadian.
“Termasuk di pot-pot bunga airnya yang di piring bisa dibersihkan supaya tidak menjadi tempat kembang biak nyamuk,” sambungnya.
Untuk jumlah warganya yang terserang DBDm menurutnya sudah mencapai belasan orang. “Maka dalam penanganan DBD ini perlu adanya kerja bersama,” tutupnya.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian