INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Kabupaten Kotawaringin Barat, yang terletak di Kalimantan Tengah, dikenal sebagai salah satu daerah dengan potensi pariwisata yang kaya. Keindahan alamnya yang menakjubkan, termasuk Taman Nasional Tanjung Puting yang terkenal di dunia, serta kekayaan budaya lokal yang khas, menjadikan daerah ini sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia. Untuk mendukung upaya promosi wisata tersebut, Pemkab Kotawaringin Barat secara aktif menggelar pemilihan Putra Putri Duta Pariwisata, yang dikenal dengan sebutan Aba dan Ambo.
Ajang pemilihan Aba dan Ambo ini bukan hanya sekedar kompetisi kecantikan atau penampilan semata, melainkan merupakan upaya strategis untuk memperkenalkan Kotawaringin Barat kepada dunia. Duta Pariwisata ini berperan sebagai perwakilan daerah yang akan mempromosikan potensi wisata, budaya, dan sejarah Kotawaringin Barat di tingkat regional, nasional, bahkan internasional.
Menurut Plt Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kotawaringin Barat, Edie Faganti, pemilihan Aba dan Ambo merupakan bagian penting dari strategi pengembangan pariwisata daerah. “Para Duta Pariwisata ini adalah ikon generasi muda yang akan membantu memasarkan destinasi wisata unggulan Kotawaringin Barat. Mereka menjadi humas bagi daerah, memperkenalkan keindahan alam dan budaya lokal melalui berbagai media promosi,” ujarnya.
Peran Aba dan Ambo sangat krusial, terutama dalam memanfaatkan perkembangan teknologi informasi. Dalam era digital saat ini, promosi pariwisata tak lagi terbatas pada brosur atau kunjungan langsung, tetapi lebih banyak dilakukan melalui media sosial dan platform digital lainnya. Duta Pariwisata diharapkan mampu menguasai teknologi ini untuk mempromosikan destinasi wisata dengan lebih luas dan efisien.
Selain sebagai ajang kompetisi, pemilihan Aba dan Ambo juga menjadi wadah bagi generasi muda untuk berkontribusi nyata dalam pembangunan daerah, khususnya di sektor pariwisata. Duta Pariwisata yang terpilih bukan hanya dinilai dari penampilan fisik, tetapi juga dari wawasan mereka mengenai sejarah, budaya, dan potensi wisata daerah.
Duta Pariwisata adalah representasi dari identitas dan karakter masyarakat Kotawaringin Barat. Mereka diharapkan mampu mencerminkan nilai-nilai kearifan lokal dan budaya daerah, serta menjadi role model bagi generasi muda lainnya.
“Kami ingin Aba dan Ambo tidak hanya mengandalkan penampilan, tetapi juga memiliki kepribadian yang baik, wawasan yang luas, serta kemampuan komunikasi yang mumpuni. Mereka harus mampu menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya,” jelas Edie Faganti, Selasa (1/10).
Selain memperkenalkan budaya dan pariwisata, Duta Pariwisata juga memiliki tanggung jawab untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Hal ini sangat relevan dalam mendukung pariwisata berkelanjutan, yang semakin menjadi perhatian global. Para duta dilatih untuk menyampaikan pesan-pesan tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian destinasi wisata, serta mendorong partisipasi masyarakat dalam menjaga lingkungan.
Suksesnya peran Duta Pariwisata dalam mempromosikan daerah tidak lepas dari dukungan penuh pemerintah daerah dan masyarakat. Kepala Dinas Pariwisata Kotawaringin Barat, Drs. H. Edie Faganti, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam memberikan dukungan kepada para duta.
“Mereka membutuhkan ruang untuk berkreativitas dan berinovasi. Pemerintah harus memberikan fasilitas yang memadai, seperti pelatihan komunikasi, pengembangan diri, serta pengetahuan mengenai dunia pariwisata dan budaya,” ungkapnya.
Tak hanya selama masa jabatan mereka, dukungan juga perlu diberikan setelah para duta menyelesaikan tugasnya. Menurut Edie, sangat penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk terus memberikan kesempatan kepada para Duta Pariwisata agar mereka bisa mengembangkan karier dan masa depan mereka di berbagai bidang.
“Kami berharap setelah masa tugas selesai, para duta dapat tetap berkontribusi, baik dalam dunia pariwisata maupun sektor lainnya. Dukungan ini sangat penting untuk masa depan mereka,” tambahnya.
Selain itu, ada pula perhatian khusus mengenai keberlanjutan karier para duta. Pemerintah berharap agar para Duta Pariwisata dapat memiliki pekerjaan yang layak setelah masa jabatan mereka berakhir. Ini penting agar mereka tidak hanya memiliki pengalaman sebagai duta, tetapi juga memiliki masa depan yang cerah.
Meskipun pemilihan Aba dan Ambo sudah menjadi tradisi tahunan yang dinanti-nantikan, tantangan dalam pengembangan pariwisata Kotawaringin Barat masih cukup besar. Seiring dengan perkembangan teknologi dan persaingan destinasi wisata yang semakin ketat, para duta diharapkan mampu memanfaatkan media digital secara maksimal. Mereka harus kreatif dalam menciptakan konten yang menarik di media sosial untuk memperkenalkan keindahan Kotawaringin Barat kepada audiens yang lebih luas.
Selain itu, dukungan dari sektor swasta dan masyarakat juga sangat diperlukan untuk mendorong promosi wisata yang lebih luas. Dengan adanya kolaborasi yang solid antara semua pihak, diharapkan Kotawaringin Barat dapat terus menarik minat wisatawan domestik dan mancanegara.
Pj. Bupati Kotawaringin Barat (Kobar), Budi Santosa juga mengungkapkan harapannya agar pemilihan Aba dan Ambo tidak hanya menjadi ajang seremonial, tetapi benar-benar menjadi langkah konkret dalam pengembangan pariwisata daerah. “Kami berharap para duta ini bisa menjadi agen perubahan yang membawa nama baik Kotawaringin Barat ke tingkat nasional dan internasional. Mereka adalah aset berharga yang harus terus kita dukung dan fasilitasi,” tutupnya.
Pemilihan Aba dan Ambo menjadi salah satu strategi kunci dalam upaya memajukan sektor pariwisata Kotawaringin Barat. Melalui ajang ini, diharapkan potensi wisata daerah ini dapat lebih dikenal luas, sehingga mampu menarik minat lebih banyak wisatawan, dan pada akhirnya memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian