INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Staf Ahli Gubernur Kalimantan Tengah Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Provinsi Kalimantan Tengah Yuas Elko mengatakan, untuk terwujudnya inflasi rendah tentu harus ada kolaborasi dari seluruh stakeholder melalui beberapa gerakan. Hal tersebut disampaikan saat ditemui awak media di Swiss-belhotel Danum Palangka Raya, Kamis, 23 Februari 2023.
“Tentunya Kolaborasi dengan seluruh stakeholder, tentu juga dari beberapa gerakan seperti gerakan tanam pangan, operasi pasar murah dan pasar penyeimbang,” ungkapnya.
Yuas mengatakan, rangkaian TPID agar terkendalinya inflasi di Kalimantan Tengah, kemudian penyamaan persepsi di antara Provinsi dan Kabupaten/Kota, tentunya dalam penyusunan laporan kinerja TPID.
“Karena kita itu kan setiap tahun oleh pemerintah pusat untuk menyampaikan laporan terkait TPID ini. Di pemerintah pusat nanti akan terlihat bagaimana kemajuan dan capaian TPID dalam pengendalian inflasi,” ujarnya.
Yuas juga menjelaskan, terkait target pemerintah Provinsi di tahun 2023, tentu menyesuaikan dari target pusat.
“Karena inflas kita itu ditargetkan tiga sampai empat persen. Jadi pemprov mengejar target itu dengan menggerakkan seluruh potensi yang ada,” sebutnya.
Yuas menambahkan, dalam kegiatan Sosialisasi dan Rapat Asistensi Pelaporan Kinerja TPID se-Kalimantan Tengah, didatangkan pemateri dari Badan Ketahanan Pangan.
“Dengan pemateri tersebut, kita bisa melakukan potensi arah mana yang bisa dikembangkan. Pemprov juga tahun ini akan menyediakan pabrik RMU untuk mengingkatkan kualitas padi kita supaya kita dapat melayani kebutuhan masyarakat Kalteng,” pungkasnya. (**)
Editor: Irga Fachreza