INTIMNEWS.COM, JAKARTA – Salah satu calon Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia (RI), Dr. A. Muh Yuslim Patawari, S.STPI., MP sudah menjalani uji kepatutan dan kelayakan atau fit and propert test di DPD RI, 11 April 2023.
Saat mengikuti uji kepatutan dan kelayakan, AYP sapaan akrab mantan Ketua Dewan Pakar ICMI ini mengungkapkan pentingnya sinergi DPD RI dan BPK RI dalam Mewujudkan Transparansi dan Akuntabilitas Negara.
Di depan penguji yang salah satunya adalanh Tamsil Linrung, tokoh yang saat ini aktif di Kamar Dagang Indonesia tersebut mengatakan, jika diberi amanah sebagai anggota BPK, misi utamanya adalah meningkatkan peran BPK dalam mendorong pemerintah, agar aparat keuangan negara diisi oleh orang-orang yang kompeten dalam mengelola keuangan negara.
“Termasuk peran BPK dalam penyusunan standar akuntansi pemerintah. Seluruh instansi pemerintah saya kira harus mengikuti standar akuntansi sebagai bagian dari pendekatan dan peningkatan kualitas pengelolaan keuangan negara,” katanya.
Yuslim menegaskan, pentingnya sinergitas BPK dan DPD RI. Mengingat salah satu tugas dan wewenang DPD adalah menerima hasil pemeriksaan keuangan yang dilakukan oleh BPK. Prinsip atau nilai dasar BPK lanjut Yuslim, diantaranya independensi, integritas dan profesionalisme.
“Sinergi antara DPD dan BPK harus terus diperkuat, khususnya dalam pelaksanaan pemantauan hasil tindaklanjut pemeriksaan BPK. Karena, pemanfaatan hasil pemeriksaan BPK, digunakan untuk mendorong pengelolaan dan tanggungjawab keuangan negara dalam pencapaian tujuan negara,” ucapnya.
BPK lanjut Yuslim punya peranan besar dalam turut serta mengawasi penggunaan keuangan negara, termasuk di daerah.
“Oleh karena itu, sinergi BPK dan DPD sangat penting untuk dilakukan dalam pemeriksaan dan pengawasan pengelolaan keuangan negara demi mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara,” ucapnya.
Penampilan AYP di hadapan penguji ditanggapi oleh sejumlah pengamat. Salah satunya adalah Pengamat Politik Direktur Profetik Institute yang juga mantan aktivisi HMI dan Kader Muhammadiyah, Muhammad Asratillah.
Dia menyebutkan bahwa AYP salah satu figur yang layak menjadi anggota BPK RI. Selain punya pengalaman di berbagai hal, AYP dinilai merupakan sosok yang punya pengetahuan luas, serta independen, berintegritas dan profesionalisme.
“Saya pikir ketiga nilai normatif tersebut akan bisa dipenuhi oleh sosok Andi Yuslim Patawari. Beliau layak jadi anggota BPK untuk tingkat nasional,” katanya.
Dia mengakui bahwa AYP adalah salah satu tokoh muda nasional, seorang akademisi, dan telah berkarir di beberapa organisasi di tingkat nasional.
“Dengan kompetensi akademik dan organisasi yang ada, merupakan bekal yang sangat cukup bagi Andi Yuslim Patawari untuk menjadi anggota BPK kelak,” jelas kader Muhammadiyah itu.
Lebih lanjut, Asratillah berpandangan bahwa, BPK merupakan salah satu lembaga negara yang memiliki peran vital dan strategis. Lembaga ini bertugas untuk melakukan pemeriksaan keuangan negara yang dilakukan oleh pemerintah pusat. (**)