
INTIMNEWS.COM,SAMPIT – Harapan untuk menemukan Riski Adi Saputro (29) akhirnya pupus. Setelah tujuh hari pencarian tanpa hasil, Tim SAR gabungan resmi menghentikan upaya pencarian penumpang KM Dharma Ferry VI yang dilaporkan terjatuh di Perairan Muara Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).
Pencarian yang melibatkan tim dari berbagai unsur seperti Basarnas, Ditpolairud Polda Kalteng, TNI AL, BPBD Kotim, hingga para nelayan setempat, dilakukan sejak Selasa 15 April hingga Senin 21 April 2025.
“Setelah sepekan menyisir perairan Muara Sungai Mentaya, korban tak juga ditemukan. Dengan berat hati, pencarian kami hentikan,” ujar Ridwan, Koordinator Lapangan Basarnas Sampit, Rabu 23 April 2025.
Ridwan mengungkapkan, pencarian menghadapi tantangan berat. Luasnya area pencarian ditambah cuaca laut yang tak menentu menjadi kendala utama yang membatasi pergerakan tim di lapangan.
“Cuaca berubah-ubah dan ombak cukup tinggi. Area pencarian juga sangat luas, ini membuat proses pencarian tak bisa maksimal setiap hari,” lanjutnya.
Korban diketahui merupakan warga asal Tulungagung, Jawa Timur. la menjadi penumpang KM Dharma Ferry VI yang berlayar dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, menuju Pelabuhan Sampit. Nahas, pada Selasa pagi (15/4) sekitar pukul 05.25 WIB, ia dilaporkan jatuh dari kapal saat melintasi perairan Teluk Sampit.
Kepala Pelaksana BPBD Kotim, Multazam, membenarkan identitas korban dan menyampaikan belasungkawa atas musibah ini. Pihaknya juga turut terlibat sejak hari pertama pencarian dilakukan.
“Operasi SAR kami tutup setelah hari ketujuh. Namun pemantauan tetap dilakukan. Jika nantinya ada tanda-tanda keberadaan korban, maka pencarian bisa kembali dilanjutkan,” tuturnya.
Kini, Muara Teluk Sampit menyimpan duka dan misteri. Di tengah debur ombak dan luasnya lautan, keluarga hanya bisa berharap suatu saat kabar tentang Riski akan datang kараn pun bentuknya.