INTIMNEWS.COM, KATINGAN – Belum diselesaikannya jalan penghubung antara Kecamatan Katingan Kuala dan Mendawai dari Kota Kasongan, Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menimbulkan keresahan bagi banyak pihak terutama masyarakat.
Proyek multiyears yang diprediksi akan selesai pada 2018 itu malah tak kunjung selesai hingga saat ini. Akibatnya masyarakat yang ingin bepergian ke daerah paling Selatan dari Kabupaten dengan Julukan ‘Bumi Penyang Hinje Simpe’ ini harus melalui jalur sungai dari kerukan Hantipan di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).
“Sudah lama kita sebagai masyarakat disini, khususnya kami yang berasal dari Katingan Kuala, menantikan diselesaikannya jalan penghubung ini. Karena hanya akses transportasi air saja, dengan memakai kelotok atau kapal yang bisa digunakan oleh kami jika ingin bepergian ataupun berdagang. Yang mana jika keadaan surut maka akan sangat susah untuk dilalui,” ujar Restu Adi Wijaya salah satu pemuda asal Katingan Kuala.
Restu menambahkan, jika tanpa adanya jalan penghubung ini, masyarakat Katingan Kuala harus melewati jalur kerukan yang tergolong sempit dari Kotim dan menempuh kurang lebih 7-8 jam perjalanan untuk bisa sampai ke Kabupaten Katingan. Sedangkan biaya perjalanan yang diperlukan jika melewati jalur sungai tadi tergolong mahal, berkisar 100-150 ribu dari Sampit ke Katingan Kuala, dan berkisar 200-300 ribu dari Katingan Kuala ke Banjarmasin dengan perjalanan sekitar 5-6 jam.
“Sangat disayangkan sekali, apalagi Katingan Kuala punya potensi alam yang sangat besar, seperti ikan laut, udang, lobster dan lainnya, sedangkan hasil laut tersebut sebagian besar harus diekspor ke wilayah lain seperti Sampit dan Banjarmasin, karena lebih dekat dan akhirnya daerah kita sendiri yaitu Kabupaten Katingan tidak mendapatkan apa-apa, karena perputaran ekonomi itu terjadi diluar daerah sana dan bukan disini,” tambah Restu.
Restu melanjutkan, jika ekonomi masyarakat di Katingan Kuala saat ini masih tergolong belum stabil dan masih berusaha untuk bangkit kembali sejak terpuruk akibat pandemi covid-19 kemarin. Ditambah tahun 2023 ini diprediksi akan terjadi resesi yang mengakibatkan krisis ekonomi global yang tentunya akan sangat berdampak bagi perekonomian di Indonesia terutama di wilayah Katingan Kuala. Sehingga menurutnya, jika ingin menstabilkan ekonomi dan perputaran ekonomi di Kabupaten Katingan khususnya di Katingan Kuala, jalan penghubung dari Katingan Kuala dan Mendawai ke Kasongan dilanjutkan kembali.
“Saya yakin dengan tembusnya jalan penghubung ini, akan ada perputaran ekonomi yang stabil, saya pribadi meminta tolong dan memohon agar bapak Bupati dan Wakil Bupati yang terhormat bisa mengusahakannya,” tutup Restu Adi Wijaya, pemuda asal Pegatan, Katingan Kuala.
Editor: Andrian