INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Barat (Kobar) melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) aktif mengedukasi pemilih muda agar siap menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024. Langkah ini diambil untuk menghasilkan pemilih yang cerdas, kritis, dan bertanggung jawab, sesuai dengan arahan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 12 Tahun 1982 tentang pendidikan politik bagi generasi muda.
Dalam kegiatan sosialisasi yang diadakan di SMAN 2 Kumai, Senin (4/11), Kepala Kesbangpol Kobar, Edie Faganti, menyampaikan pentingnya menanamkan jiwa nasionalisme yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 kepada para pelajar. Di hadapan 100 siswa, ia menekankan bahwa pendidikan politik bagi pemilih pemula ini bertujuan agar generasi muda dapat menjadi panutan di masyarakat dan menggunakan hak pilih dengan bijaksana.
“Kami ingin mencetak pemilih yang bukan hanya sekadar memberikan suaranya, tetapi juga memiliki wawasan yang baik tentang politik dan pemilihan, sehingga mereka dapat berperan aktif dalam menentukan arah bangsa dan daerahnya,” ujar Edie.
Dalam sesi diskusi, salah seorang siswa tampak antusias dan menanyakan tentang peran generasi muda dalam Pilkada 2024. Menanggapi pertanyaan tersebut, Edie menjelaskan bahwa pemuda memiliki peran krusial sebagai agen perubahan dan harus berperan aktif dalam mengawasi pelaksanaan pemilihan. Hal ini penting untuk memastikan proses Pilkada berjalan jujur dan adil serta menghindarkan dari money politic, politik identitas, dan hoaks.
Kepala Bidang Politik Dalam Negeri (Poldagri) Bakesbangpol Kobar, Joni Iskandar, turut menegaskan bahwa salah satu tujuan dari sosialisasi ini adalah mengedukasi pemilih muda untuk menjadi pemilih yang cerdas dan kritis. Menurutnya, pemilih yang sadar dan teredukasi mampu membuat keputusan berdasarkan informasi yang akurat dan analisis matang, sehingga terhindar dari godaan politik uang dan manipulasi lainnya.
Ketua Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kabupaten Kotawaringin Barat, H. Bambang Suherman, yang hadir sebagai narasumber, turut membahas pentingnya pengawasan partisipatif. Ia menekankan bahwa peran generasi muda sangat diperlukan dalam mengawasi demokrasi, termasuk menolak dan melaporkan adanya pelanggaran Pilkada jika ditemukan indikasi kecurangan.
Kegiatan sosialisasi ini diakhiri dengan sesi tanya jawab yang menarik antusiasme para pelajar. Berbagai pertanyaan seputar cara mencegah ‘Serangan Fajar’ hingga mekanisme pelaporan kecurangan Pilkada mengalir dari para siswa. Di akhir kegiatan, Edie berharap agar pendidikan politik ini mampu membekali generasi muda untuk menjadi pemilih yang bertanggung jawab dan mampu menghadirkan perubahan positif bagi masa depan bangsa dan daerah.
Penulis : Yusro
Editor : Maulana Kawit