INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Menghadapi potensi bencana alam yang kerap terjadi di musim penghujan, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) telah menyiapkan langkah antisipatif.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kobar, Rody Iskandar, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan sejumlah persiapan dalam menghadapi potensi banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang yang bisa mengancam keselamatan warga.
“Kami telah menginstruksikan kepada beberapa instansi terkait, di antaranya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar), dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk bersinergi dan terus memantau pohon-pohon yang rawan tumbang di sekitar area perkotaan, juga untuk menangani lokasi-lokasi yang berisiko terjadi longsor, dan banjir,” ujar Rody saat diwawancarai, Rabu (13/11).
Menurut Rody, ketiga instansi tersebut telah diminta untuk membentuk tim pemantau yang akan berpatroli di wilayah perkotaan dan daerah rawan bencana.
Langkah ini penting untuk memastikan bahwa segala potensi bahaya dapat diidentifikasi sejak dini. Pemantauan juga tidak hanya dilakukan di area kota, tetapi juga di kawasan pemukiman warga yang berada di area perbukitan atau lereng yang rentan terhadap longsor.
“Kita semua berharap tidak terjadi bencana, tetapi persiapan ini penting untuk memastikan keselamatan warga. Jika pun terjadi hal yang tidak kita inginkan, kita sudah siapkan tim yang siap bergerak kapan saja,” tambah Rody.
Selain pemantauan pohon, Dinas Lingkungan Hidup juga diminta untuk melakukan pemangkasan atau penebangan pohon yang dianggap sudah terlalu tua atau berpotensi tumbang.
Pohon-pohon yang terlalu tinggi atau memiliki cabang yang rapuh menjadi perhatian khusus karena bisa jatuh sewaktu-waktu, terutama ketika angin kencang atau hujan deras melanda.
Di samping itu, BPBD Kobar telah melakukan pemetaan di beberapa titik rawan banjir, khususnya di kawasan rendah yang sering terendam saat curah hujan tinggi.
“BPBD juga sudah menyusun posko siaga di beberapa titik strategis. Dalam kondisi darurat, posko ini akan menjadi tempat pengungsian sementara bagi warga yang terdampak,” jelas Rody.
Langkah-langkah antisipatif ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat untuk meningkatkan kewaspadaan dan memperkuat kesiapan menghadapi bencana alam. Menurut Rody, upaya pencegahan jauh lebih efektif daripada menangani dampak setelah bencana terjadi.
Selain tim BPBD, Damkar, dan DLH, masyarakat juga diimbau untuk turut aktif melaporkan kepada pihak berwenang jika melihat kondisi pohon yang berbahaya atau gejala tanah longsor di wilayah sekitar.
Pemerintah berharap kerja sama ini akan meminimalisir risiko dan mengurangi korban maupun kerugian yang diakibatkan oleh bencana alam.
“Kami sangat mengharapkan dukungan dari masyarakat. Semua pihak perlu ikut andil, baik dalam menjaga kebersihan lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan, maupun melaporkan potensi bencana yang mereka temui,” tutup Rody.
Dengan kesiapsiagaan ini, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat berharap dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat, terutama selama musim hujan yang berpotensi mendatangkan bencana.
Penulis : Yusro
Editor : Maulana Kawit