INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Aliansi mahasiswa dari enam kampus di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah adakan kegiatan penggalangan dana kemanusiaan. Kegiatan penggalangan dana ini dalam rangka membantu korban bencana gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Penggalangan dana ini dilakukan selama tiga hari berturut-turut diikuti oleh mahasiswa dari Kampus STIE sampit, STKIP muhammadiyah sampit, STIH habaring hurung sampit, UNDA university Sampit, AKBID muhammadiyah Sampit, POLITEKNIK Sampit.
“Dua hari kami di jalan raya dan satu hari di Ikon Jelawat Sampit dengan menampilkan bakat bakat yang ada pada setiap kampus, seperti menari, menyanyi, hingga atraksi pencak silat,” kata Koordinator lapangan, Asfi, Rabu 14 Desember 2022.
Asfi mengatakan, kegiatan penggalan dana itu berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 27 juta.
Asfi menjelaskan, kegiatan penggalangan dana kemanusiaan kali ini didasari oleh keinginan para mahasiswa yang ada di Kotim untuk membantu serta meringankan beban korban tersebut.
“Semoga dana yang terkumpul ini, bisa membantu korban musibah gempa bumi di Jabupaten Cianjur yang telah memakan banyak korban dan merupakan duka bagi kita semua,” tutur Asfi.
Sementara Ridho penanggung jawab aksi mengatakan, mahasiswa memiliki peran penting dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Salah satunya menumbuhkan kepedulian terhadap sesama terutama bagi mereka yang ditimpah musibah.
“Oleh karena itu kami mahasiswa Kotim langsung turun ke jalan serta mengadakan panggung amal dan stand bazar untuk menggalang dana bagi korban bencana gempa,” ungkap Muhammad Ridho Ketua BEM STIE Sampit.
Menurut Ridho aksi ini merupakan bukti bahwa mahasiswa dan masyarakat di Kotim masih solid dalam memperjuangkan hak kemanusiaan serta membantu dalam meringankan beban korban di Kabupaten Cianjur Jawa Barat.
Ia berharap bentuk kepedulian mahasiswa bukannya hanya ditunjukan kepada korban di Cianjur Jawa Barat, tapi kepada orang-orang yang memerlukan bantuan di sekitar baik di daerah maupun di luar daerah.
“Ini merupakan salah satu bukti bahwa mahasiswa kotim masih ada dalam memperjuangkan hak masyarakat luas baik dalam daerah maupun luar daerah. Hidup mahasiswa, hidup rakyat Indonesia, hidup wanita yang berjuang, merdeka,”pungkasnya. (**)
Editor: Irga Fachreza