INTIMNEWS.COM, KASONGAN – Kepolisian Resor (Polres) Katingan menggelar Focus Group Discusion (FGD) dengan menghadirkan Tim Divisi Humas (Divhumas) Polri.
Mengambil tema “Terorisme Adalah Musuh Kita Bersama” diskusi ini pun antusias diikuti tokoh masyarakat, agama, adat, ormas dan OKP serta Mahasiswa setempat.
Hadir secara langsung Divhumas Polri AKBP Erlan Munaji, selain itu juga menggandeng mitranya sebagai narasumber Nasir Abas.
Mantan Ketua Jamaah Islamiah (JI) Wilayah Timur, Nasir Abas bercerita tentang pengalaman masa lalunya saat berada dibeberapa negara.
Dari pengalamannya, pelaku ekstremisme atau paham dan tindakan dengan cara-cara kekerasan diawali dari gagal melihat dan menyikapi perbedaan.
Perilaku inilah yang kemudian menurutnya mendorong orang akan berperilaku intoleran, dampaknya dengan mudah menyalahkan orang lain dan merasa paling benar.
Perilaku ini membawa bibit paham radikalisme yang nantikan akan berujung pada terorisme. Menurutnya semua orang berpotensi menjadi perilaku demikian.
Pengamat terorisme itu menuturkan, para jaringan terorisme akan dengan mudah merekrut orang-orang yang terlihat frustasi dan Depresi serta benci terhadap negara.
Dia bahkan bercerita bahwa dirinya pernah menjadi bagian dari jaringan terorisme itu secara terang-terangan membeberkan seperti apa ajakan para perekrut itu.
“Semua orang berpotensi direkrut, pintu masuknya macam-macam. Diawali lagi gagal paham melihat dan menyikapi perbedaan serta kebencian terhadap negara,” tuturnya.
Nasir Abas mengungkapkan bahwa setiap masyarakat berpotensi direkrut oleh kelompok teroris dan kelompok radikal, oleh karenanya kepolisian terus memberikan pemahaman dan sosialisasi ke masyarakat tentang bahayanya terorisme dan radikalisme.
“Ada tiga tahapan perilaku masyarakat menuju ke terorisme. Pertama intoleran, kemudian radikal lalu puncaknya menjadi teroris,” urainya.
Di tempat yang sama Kapolres Katingan AKBP Paulus Sonny Bakti Wibowo mengajak semua elemen bersama-sama menjaga dan merawat keutuhan NKRI.
Menurutnya, hingga sekarang Katingan masih terbilang aman dari paham-paham radikalisme. Masyarakat Katingan yang cinta damai serta menghargai perbedaan menjadi sumber kekuatan.
Kendati demikian potensi paham radikalisme tetap menjadi perhatian semua pihak, melalui Kamtibmas yang ada di desa-desa diharapkan dapat mencegah dan mendeteksi munculnya bibit – bibit radikalisme di masyarakat, sehingga paham radikalisme tidak berkembang dengan leluasa.
“Ini merupakan tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat yang ada di Kabupaten Katingan. jangan sampai terjadi lagi hal-hal yang tidak kita inginkan,” ucap Kapolres.
Dia juga mengapresiasi peran semua pihak yang selama ini terus berkomitmen menjaga NKRI secara bersama-sama. Menurutnya kepedulian merupakan kunci mendeteksi paham-paham radikalisme di masyarakat.
Oleh karenanya dari sikap kepedulian itu dapat niliai-nilai positif, yang pertama nilai menumbuhkan kesetiakawanan sosial karena dengan sikap peduli merupakan wujud saling memberi kemudahan antar sesama.
Penulis : Bitro
Editor : Maulana Kawit