INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Pendidikan anak menjadi hal yang paling utama untuk diperhatikan dengan baik oleh orang tua.
Terutama soal kualitas sekolah untuk menjaga pendidikan yang diterima anak agar bisa sesuai dengan yang diharapkan orang tua.
Oleh karena itu, saat ini banyak orang tua yang lebih mementingkan kualitas sekolah dibandingkan biaya.
Bagi orang tua yang mampu dan keuangannya melimpah, mereka tidak segan memasukkan anaknya ke sekolah swasta elite dengan kualitas pendidikan bagus fasilitas yang memadai dan lengkap.
Meski demikian, faktanya masih banyak orang tua yang lebih memilih sekolah negeri dibandingkan sekolah swasta. Soal biaya yang ‘gratis’ menjadi alasan, biasanya alasan ini para orang tua menyekolahkan anaknya di sekolah negeri.
Ternyata, beberapa orang tua punya alasan lain saat memutuskan untuk menyekolahkan anaknya di sekolah negeri.
Salah satunya yakni kualitas sekolah negeri dinilai bagus. Beberapa orang tua masih meyakini bahwa kualitas sekolah negeri tidak kalah dari sekolah swasta. Mulai dari bangunan, fasilitas, tenaga pengajar, metode belajar hingga ekstrakulikuler yang dimiliki sekolah negeri setara dengan sekolah swasta.
Jadi, kata seorang bapak yang menyekolahkan anaknya di sekolah negeri wilayah Kecamatan Arut Selatan Kabupaten Kotawaringin Barat, sekolah negeri tak perlu bayar mahal seperti di sekolah swasta.
“Di sekolah negeri pun baik kualitasnya,” ucapnya saat dibincangi media ini, Rabu 14 Juni 2023.
Lingkungan Adaptasi Multi Status menjadi alasan lain orang tua menyekolahkan anaknya di sekolah negeri.
Menurut salah seorang ibu bernama Nanik yang merupakan Warga Pasir Panjang, memilih sekolah negeri dibandingkan swasta diharapkan dapat membuat anaknya menjadi mengerti tentang kondisi sekitar yang tidak selalu nyaman bagi dirinya.
Lewat kondisi lingkungan yang beragam, Nanik berharap sang anak bisa beradaptasi dengan kawan-kawan yang berasal dari berbagai macam ras, agama, suku, hingga status sosial.
Besarnya biaya sekolah swasta juga membuat orangtua lebih menyekolahkan anaknya di sekolah negeri. “Jadi, salah satu alasan kami untuk menyekolahkan anak di sekolah negeri sekarang yaitu agar bisa mempersiapkan dana pendidikan lanjutan yang lebih baik lagi nantinya,” ujar Nanik.
Baginya, biaya yang dikeluarkan jika anaknya bersekolah di swasta bisa ditabung untuk biaya pendidikan untuk kuliah. Ia juga memantau untuk memastikan dulu baik tidaknya kualitas pendidikan di sekolah negeri, salah satunya bisa dengan bergabung ke dalam organisasi sekolah.
“Ternyata, setelah dijalani, sejauh ini semua berjalan baik. Kami siasati juga dengan ikut aktif di organisasi sekolah,” terangnya.
Sementara itu untuk diketahui, jumlah siswa yang mendaftar di sekolah swasta jenjang SMA/SMK di Kotawaringin Barat kurun waktu 5 tahun terakhir mengalami penurunan. Bahkan, nyaris tak ada peminat.
Hal itu dikeluhkan salah satu Kepala Sekolah SMK di Pangkalan Bun. Menurutnya sistem zonasi hingga kebijakan penambahan jumlah rombel dari sekolah SMA negeri disinyalir menjadi penyebab menurunnya jumlah pendaftar di setiap tahun ajaran baru.
“Kalau sebelumnya kami bisa menampung 60 sampai 90 murid baru. Kalau sekarang paling banyak cuma 25 sampai 30,” ungkapnya.
Menurunnya jumlah pendaftar juga berdampak pada gaji guru yang bekerja di sekolah swata. Diketahui, selama ini sekolah swasta bisa bertahan hanya mengandalkan anggaran Bantuan Oprasional Sekolah (BOS).
“Kalau bisa jumlah rombel yang dimiliki sekolah negeri itu dikurangi. Kasihan kami yang di sekolah swasta hanya mengandalkan BOS,” Keluhnya.
Ia berharap, pemerintah bisa kembali merancang aturan yang sedikit berpihak ke sekolah swasta. Sebab kalau terus dibiarkan begini, banyak sekolah swasta di Kotawaringin Barat akan tutup.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian