INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Anggota Banggar DPR RI Mukhtarudin mengaku optimistis apa yang disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2022 bisa sentuh 5,4 persen. Hal itu disampaikan Airlangga kepada para pebisnis kelas dunia dalam acara B20 Summit 2022, di Nusa dua Bali, Senin 14 November 2022.
B20 Summit 2022 ini merupakan gelaran untuk meramaikan Presidensi G20 Indonesia.
Menurut Mukhtarudin, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan positif berkaca dari sejumlah indikator. Misalnya, Politisi Golkar Dapil Kalimantan Tengah ini mengutip indeks kepercayaan konsumen yang meningkat ke angka 124,7 dibandingkan 123 pada Juli 2022.
Kemudian, kredit perbankan juga tumbuh 10,7 persen, serta neraca dagang Indonesia surplus surplus selama 28 bulan berturut-turut.
Selain itu realisasi pendapatan negara yang terdiri dari pajak, bea cukai, maupun pendapatan negara bukan pajak mencapai Rp 1.764 triliun atau tumbuh 49 persen secara year on year.
“Intinya kita ngin menumbuhkan optimisme, jangan pesimis. Kita harus hakulyakin ekonomi Indonesia tumbuh lebih pada tinggi tahun depan kendati negara dihadapkan ancaman badai resesi,” beber Mukhtarudin, Senin, 14 November 2022.
Mukhtarudin pun berharap pemerintah dalam hal Kementerian Perekonomian harus memegang kendali dalam menjawab tantangan masa depan melalui penguatan kemitraan dengan sektor swasta untuk mendorong kebijakan politik yang konkret.
Untuk diketahui, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto berharap ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,4 persen pada 2022, jauh lebih tinggi dari perkiraan awal oleh organisasi global. Bahkan pada kuartal III tahun ini tumbuh sebesar 5,72 persen yoy.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) ekonomi Indonesia kuartal III tumbuh 5,72 persen (year-on-year/yoy) atau tumbuh sebesar 1,8 persen dari kuartal II/2022.
Airlangga berujar sebagian besar pertumbuhan ini berasal dari sektor transportasi, akomodasi, makanan dan minuman, serta manufaktur mesin.
“Pemulihan ekonomi kami berasal dari perjalanan transportasi dan penyimpanan, akomodasi, makanan, minuman dan Manufaktur Mesin. Sektor itu semua adalah sektor yang menguntungkan,” ujar Airlangga.
Airlangga juga menyoroti soal inflasi. Tercatat Inflasi Indonesia masih terbilang rendah dibanding negara lain. BPS mencatat inflasi Indonesia sebesar 5,71 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada Oktober 2022.
Hal itu bisa terjadi, karena Indonesia mengatasi inflasi yang tinggi melalui reformasi keuangan dan struktural secara mendalam. Bahkan, Pemerintah telah mengeluarkan berbagai bantuan sosial, salah satunya berupa Kartu Prakerja.
Program Kartu Prakerja adalah program pengembangan kompetensi kerja dan kewirausahaan yang ditujukan untuk pencari kerja, pekerja atau buruh yang terkena pemutusan hubungan kerja, dan/atau pekerja/buruh yang membutuhkan peningkatan kompetensi, termasuk pelaku usaha mikro dan kecil.
Kartu Prakerja ini didesain sebagai sebuah produk yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan meningkatkan literasi digital, sekaligus meningkatkan inklusi keuangan.
“Untuk beradaptasi dengan masa depan dalam menciptakan peluang baru bagi mereka yang terkena dampak disrupsi teknologi dan pandemi, kami telah mengembangkan sistem pendidikan berkala online melalui Kartu Prakerja,” pungkas Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (Yus)
Editor: Irga Fachreza