INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2024 mencapai 5,3 persen-5,7 persen.
Proyeksi pertumbuhan ini tertuang dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) awal Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024.
Menanggapi hal itu, Anggota Banggar DPR RI Mukhtarudin mengatakan meskipun pertumbuhan ekonomi 5,7 persen dinilai cukup sulit di tengah kondisi tahun politik saat ini.
Namun, Mukhtarudin mendorong agar pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan (Kemenkeu) harus mempunyai strategi yang tepat dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi di tahun 2024 tersebut.
“Sehingga bisa mencapai target yang ditetapkan ya,” beber Mukhtarudin, Senin, (27/2/2023).
Kendati demikian, politisi Golkar Dapil Kalimantan Tengah ini berharap pemerintah memetakan sektor-sektor yang memiliki proporsi cukup besar dalam menyumbang produk domestik bruto/PDB Indonesia.
“Ya tentu harus tingkatkan sektor-sektor tersebut, agar mampu untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional dalam jangka menengah hingga jangka panjang,” imbuh Mukhtarudin.
Kemenkeu, lanjut Mukhtarudin, mesti memproyeksikan potensi hambatan-hambatan yang mungkin terjadi dalam proses peningkatan pertumbuhan ekonomi di masa mendatang.
“Untuk itu pemerintah harus menyusun solusi-solusi atau penanganan yang tepat agar pertumbuhan ekonomi tetap bisa dilakukan secara maksimal,” pungkas Mukhtarudin.
Untuk diketahui, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan KEM PPKF adalah mempercepat transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan nah indikasinya di 2024 proyeksi pertumbuhan di 5,3- 5,7 persen.
Selain pertumbuhan ekonomi, pemerintah juga menargetkan inflasi berada di kisaran 1,5 persen sampai 3,5 persen. Sementara nilai tukar Rupiah berada di kisaran Rp14.800- Rp15.400 per dolar AS dan untuk tingkat suku bunga Surat Utang Negara 10 tahun ditargetkan berada di 6,5 sampai 7,4 persen.
Kemudian harga minyak mentah Indonesia ditargetkan 75 hingga 85 dolar AS per barel, lifting minyak bumi 592 hingga 691 ribu barel per hari, serta lifting gas bumi 1.007 hingga 1.085 ribu barel setara minyak per hari.
Disisi lain, pemerintah menargetkan tingkat kemiskinan mencapai 6,5 persen hingga 7,5 persen, tingkat pengangguran terbuka 3,6 persen hingga 4,3 persen, dan rasio gini 0,36 hingga 0,37.
“Jadi strategi yang bisa mendorong pertumbuhan perekonomian 2024 diantaranya implementasi dari Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-yndang (Perppu) Cipta Kerja, Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (PPSK), serta Undang-Undang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (HKPD),” tandas Airlangga Hartarto.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian