Oleh : Nopiar Rahman
Pustakawan Cendekia SMP Tunas Agro
Menjadi pustakawan yang menjunjung moralitas Pancasila merupakan salah satu langkah untuk menunjukkan semangat nasionalisme sebagai pustakawan. Sebagai bagian dari tanggung jawab profesi, pustakawan perlu memiliki fondasi yang kokoh dalam menjalankan tugas dan kewajibannya. Kepentingan masyarakat yang dilayani harus menjadi prioritas utama bagi pustakawan.
Di era modern seperti sekarang, tugas pustakawan sebagai penyedia informasi dan pencipta pengetahuan harus dilaksanakan sesuai dengan kapasitasnya. Melalui tugas besar ini, pustakawan secara tidak langsung turut serta membantu pemerintah dalam membentuk moral anak bangsa. Salah satu cara yang dapat dilakukan pustakawan adalah dengan menerapkan dan menginternalisasi nilai-nilai moral yang terkandung dalam Pancasila.
Nilai Moral Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Mengamalkan sila pertama Pancasila dilakukan dengan cara mempelajari ilmu agama dan memahami norma-norma agama yang berlaku dalam masyarakat. Hal ini bertujuan untuk saling menghormati dan menghargai antara individu dengan keyakinan dan kepercayaan yang berbeda-beda. Misalnya, dalam hal beribadah dan berperilaku, individu dapat melaksanakannya dengan adab sesuai dengan ajaran agama yang dianut.
Sebagai contoh, orang Kristen harus menghormati orang Islam yang sedang menjalankan ibadah sholat dan puasa. Begitu juga sebaliknya. Dengan demikian, toleransi dalam kehidupan beragama dapat terwujud secara harmonis. Dalam konteks pekerjaan pustakawan, nilai-nilai moral agama ini dapat tercermin dalam tindakan seperti memulai dan mengakhiri aktivitas dengan doa, yang menjadi semangat dan motivasi untuk bekerja dengan rajin.
Nilai Moral Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Pengamalan sila kedua Pancasila dilakukan dengan mempelajari ilmu hukum dan humaniora, yang mengandung unsur keadilan dan sosial-kemasyarakatan. Dalam kehidupan sehari-hari, kedua ilmu tersebut dapat diwujudkan dengan menjadikan hukum sebagai pedoman dalam memutuskan suatu perkara, serta memperlakukan orang lain dengan sopan.
Dengan sikap seperti ini, kita menjunjung tinggi hak asasi manusia dan memperlakukan orang lain dengan adil. Bagi pustakawan, pengamalan sila kedua ini dapat tercermin dalam ketaatan pada kode etik profesi dan menjunjung tinggi standar operasional prosedur yang telah ditetapkan oleh perpustakaan.
Nilai Moral Sila Persatuan Indonesia
Pengamalan sila ketiga Pancasila dilakukan dengan mencintai tanah air Indonesia. Persatuan dari seluruh bangsa Indonesia merupakan kunci bagi kemerdekaan. Pustakawan dihadapkan pada berbagai permasalahan, namun dengan jiwa persatuan, mereka dapat mengatasi tantangan tersebut. Pustakawan harus bersatu untuk mengembangkan ilmu kepustakawanan dan perpustakaan di Indonesia.
Nilai Moral Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Pengamalan sila keempat Pancasila dilakukan melalui berorganisasi. Dengan berorganisasi, kita dapat memahami karakter masing-masing individu. Kehidupan berorganisasi mengajarkan azas musyawarah untuk mufakat, yang menjadikan pengambilan keputusan didasarkan pada rasa kebersamaan dan tanggung jawab sosial yang tinggi. Bagi pustakawan, organisasi perpustakaan harus dikembangkan bersama-sama dengan sikap kebersamaan dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kemajuan perpustakaan.
Nilai Moral Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Pengamalan sila kelima Pancasila dilakukan dengan memahami norma-norma sosial seperti politik, ekonomi, budaya, pertahanan, dan keamanan. Keadilan sosial adalah hak yang diterima seseorang berdasarkan tugas dan tanggung jawabnya. Sebagai pustakawan, pemberian layanan informasi kepada masyarakat harus dilakukan secara adil dan bijaksana.
Editor: And