
INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Keluarga berencana dan pendidikan adalah langkah penting untuk memutus siklus kemiskinan, baik untuk wanita maupun keluarganya. Hal itu disebutkan oleh Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) saat membacakan sambutan pada acara peringatan hari kontrasepsi sedunia, TNI Manunggal KB-Kesehatan dan Kesatuan Gerak PKK, di Cempaga Hulu, Selasa, 12 Oktober 2021.
“Maka menjadi penting tersedianya akses informasi dan edukasi dan komunikasi untuk kaum perempuan di kabupaten kotawaringin timur tentang kesehatan reproduksi dan kontrasepsi agar mereka dapat mengambil keputusan secara mandiri dan tepat bagi kesehatan dan kesejahteraan keluarganya.
Penggunaan kontrasepsi tidak hanya bertujuan untuk mengendalikan kelahiran, tetapi juga untuk memperkuat hak-hak perempuan dalam menentukan sendiri kapan mereka siap hamil, bagaimana mempersiapkan kehamilan, dan menjaga kesehatan selama kehamilan sehingga dapat melahirkan generasi baru yang berkualitas,” ungkapnya
Menggunakan kontrasepsi artinya kata Halikin, membuat perencanaan, pengaturan dan pertanggungjawaban terhadap anggota keluarga. Karena berapa banyak anak dikaitkan dengan kemampuan ekonomi. Terkait dengan bagaimana membesarkan anak untuk meraih cita-citanya. Pribadi tangguh lahir dari keluarga sejahtera yang mana kedua orang tuanya bahagia. Orang tuanya bahagia akan mampu menjadi orang tua yang peduli, dan anak- anaknya akan tumbuh percaya diri.
Undang-undang nomor 52 tahun 2009 tentang kependudukan dan pembangunan kependudukan menjelaskan bahwa pelaksanaan program kependudukan dan keluarga beerencana tidak terbatas pada masalah pembangunan keluarga berencana dan keluarga sejahtera, tetapi menyangkut masalah pengendalian penduduk dan kualitas penduduk.
“Melalui moment peringatan hari kontrasepsi sedunia hari vasektomi sedunia, tni manunggal kb-kesehatan dan kesatuan gerak pkk ini, saya menghimbau dan berharap, kita semua untuk Dapat membangun kembali 4 pilar ketahanan keluarga,” sebutnya
Yaitu:
1. Keluarga berkumpul; sempatkan kumpul berkualitas minimal 20 menit setiap hari, tanpa gadget, televisi atau alat elektronik lainnya.
2. Keluarga berinteraksi; lakukan interaksi antar anggota keluarga dalam kegiatan sehari-hari. Termasuk membangun komunuikasi dengan tetangga.
3. Keluarga berdaya; dengan emmanfaatkan potensi agar tak tergantung pada pihak lain. Mulai keterampilan, olah pikir, dan pengetahuan.
4. Keluarga peduli dan berbagi; bagaimana menanamkan pemahaman agar keluarga
Yang lebih mampu dan beruntung mempunyai kepedulian dan keinginan untuk berbagi dan menolong orang lain.