INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Peristiwa yang mengundang keprihatinan terjadi di sebuah toko pakaian di Kelurahan Baru, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat.
Seorang ibu terekam kamera CCTV melakukan aksi pencurian dengan melibatkan anak kecil sebagai bagian dari rencananya. Kejadian ini menyorot perhatian warga sekitar dan membuat pemilik toko merasa prihatin terhadap situasi yang dialami sang anak.
Menurut rekaman CCTV yang tersebar di kalangan masyarakat, peristiwa ini terjadi ketika pemilik toko sedang lengah. Dalam rekaman tersebut, terlihat seorang ibu yang tengah memilih-milih pakaian di toko tersebut.
Sementara itu, anak kecil yang diduga adalah anaknya, berdiri tak jauh dari sang ibu. Dalam momen yang tak terduga, sang ibu terlihat melemparkan salah satu pakaian ke bawah, mendekati kaki anaknya.
Setelah itu, ia dengan tenang menyuruh anaknya untuk mengambil pakaian tersebut dan menyimpannya di dalam tas kresek yang telah disiapkan.
Pemilik toko, yang tidak ingin namanya disebutkan, mengaku sangat terkejut saat meninjau rekaman CCTV setelah menyadari ada beberapa pakaian yang hilang dari tokonya.
“Saya tidak menyangka hal seperti ini bisa terjadi, apalagi dengan melibatkan anak kecil. Saya sangat prihatin melihat anak itu dipaksa untuk melakukan tindakan yang tidak benar,” ungkapnya dengan nada sedih.
Menurutnya, tindakan sang ibu tidak hanya merugikan dari sisi materi, tetapi juga memiliki dampak negatif yang sangat besar bagi perkembangan mental anak.
“Anak itu seharusnya diajari tentang nilai-nilai kebaikan dan kejujuran, bukan dipaksa untuk melakukan tindakan kriminal. Saya berharap ibu tersebut menyadari kesalahannya dan memberikan contoh yang baik kepada anaknya,” tambahnya.
Kasus pencurian ini kemudian menjadi perbincangan hangat di kalangan warga sekitar. Banyak yang menyayangkan tindakan ibu tersebut, terutama karena melibatkan anak yang seharusnya dilindungi dan dibimbing dengan benar.
Di sisi lain, kejadian ini juga menimbulkan keprihatinan terhadap kondisi sosial dan ekonomi masyarakat.
Tidak sedikit yang berpendapat bahwa aksi pencurian tersebut mungkin didasari oleh tekanan ekonomi yang berat. Namun, alasan apapun tidak dapat membenarkan tindakan yang melibatkan anak kecil dalam kejahatan.
“Jika memang ada masalah ekonomi, sebaiknya mencari bantuan atau bekerja lebih keras, bukan malah melibatkan anak dalam hal-hal yang melanggar hukum. Ini akan berdampak buruk pada masa depan anak itu sendiri,” ujar Endang salah satu warga Arut Selatan, Minggu (18/8).
Kasus ini menjadi pelajaran semua bahwa tindakan kejahatan, sekecil apapun, tidak hanya merugikan orang lain tetapi juga memberikan dampak yang buruk bagi keluarga, terutama anak-anak yang seharusnya dijaga dan dididik dengan baik.
Marilah kita bersama-sama menjaga generasi muda dari pengaruh negatif dan membangun lingkungan yang lebih baik untuk masa depan mereka.
Penulis : Yusro
Editor : Maulana Kawit