INTIMNEWS.COM – Empat orang di Amerika Serikat dinyatakan meninggal dunia dan belasan orang lainnya mengalami gangguan kesehatan, termasuk kehilangan penglihatan, setelah menenggak hand sanitizer atau cairan pembersih tangan yang telah terkontaminasi.
Laporan tersebut menyusul peringatan Food and Drug Administration (FDA) tentang ditemukannya puluhan produk hand sanitizer yang mengandung metanol, zat beracun yang dapat menyebabkan mual, muntah, kebutaan permanen, kejang, hingga kematian. Beberapa orang yang keracunan tersebut mengaku sengaja meminum hand sanitizer sebagai pengganti alkohol atau minuman keras (miras).
Antara 1 Mei hingga 30 Juni, otoritas setempat telah mengidentifikasi 15 orang di Arizona dan New Mexico yang dirawat di rumah sakit akibat keracunan metanol. Menurut laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), para pasien tersebut rata-rata berusia 21 hingga 65 tahun, sebagian berjenis kelamin laki-laki, di mana semua pasien mengaku telah menenggak hand sanitizer sebelum dilarikan ke rumah sakit.
Enam orang pasien di antaranya mengalami kejang saat dirawat di rumah sakit. Tujuh pasien lain dinyatakan sembuh dan sudah bisa keluar rumah sakit. Sedangkan tiga pasien dilaporkan kehilangan pengalihan, bahkan nyaris mengalami kebutaan. Empat pasien meninggal dunia, dan empat lainnya masih dirawat di rumah sakit.
“Laporan ini menyoroti peristiwa gangguan kesehatan yang bisa membahayakan, termasuk menyebabkan kematian, yang dapat terjadi setelah meminum produk hand sanitizer berbasis alkohol yang mengandung metanol,” tulis peneliti seperti dikutip Live Science.
Menurut CDC, semua orang dilarang meminum hand sanitizer. Dalam beberapa kasus, terutama yang melibatkan anak-anak, mengonsumsi hand sanitizer dapat membahayakan. Kendati tak jarang orang dewasa dengan riwayat pecandu alkohol menenggaknya.
Hand sanitizer yang layak dipasarkan setidaknya harus mengandung etil alkohol atau disebut ethanol, isopropyl alcohol atau benzalkonium chloride sebagai bahan aktif. Namun, proses pembuatan yang ceroboh membuat hand sanitizer mengandung metanol tingkat tinggi yang bisa menyebabkan kontaminasi.
Menurut National Institutes of Health (NIH) kendati metanol merupakan jenis alkohol, namun zat kimia ini sangat beracun. Ketika ini dikonsumsi, tubuh bakal memetabolisme metanol menjadi senyawa yang disebut asam format. Ini sangat beracun bagi sel-sel dalam tubuh, termasuk sel mata.
Bagaimanapun, di tengah pandemi COVID-19, produk pembersih tangan telah membanjiri pasar. FDA sendiri telah menemukan kontaminasi metanol pada lebih dari 100 produk hand sanitizer yang diproduksi di Meksiko. (int)