INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Harga daging ayam mahal itu terpantau di Pasar Cempaga Sari, Pasar Indra Sari dan sejumlah pertokoan di Pangkalan Bun. Mahalnya harga selain karena dampak Corona, juga karena di tingkat peternak rumahan dan pabrikan mengalami kekurangan stok.
Basri (43), salah satu pedagang daging ayam di Pangkalan Bun mengatakan harga terus naik. Dan harga ini sekarang tembus Rp 48 ribu per Kg dan masih bertahan. Selain pandemi Corona, minimnya stok ayam membuat harga dinaikkan oleh para distributor.
“Sejak sebelum lebaran sampai selesai lebaran harga daging ayam horn tetap tinggi. Mahalnya harga daging ayam dikarenakan dampak pandemi Corona, membuat stok ayam tak stabil di tingkat peternak, membuat para distributor tidak menurunkan harga,” ujar Basri saat dibincangi, Jumat (29/10/2021).
“Harga sendiri sempat turun menjadi Rp 33.000 setelah itu Rp 35 ribu, terus naik bahkan sekarang sudah sepekan ini tembus di harga Rp 48 ribu per kg,” ucapnya.
Fauzia (37), pembeli daging ayam mengatakan terpaksa membeli daging ayam karena kebutuhan. Fauzia berharap Pemkab dan Satgas Pangan segera membuat harga daging ayam kembali normal.
“Saya berharap harga daging ayam kembali normal. Saya takut ada pihak dan oknum yang mempermainkan harga daging ayam ini,” katanya.
Kalau harga kebutuhan pokok yang lain masih stabil harganya, sayuran malah murah sekarang, ucapnya.
Warga berharap Satgas Pangan kembali melakukan operasi pasar, agar harga pangan, khususnya daging ayam bisa kembali stabil ke harga semula. (Yusro)