INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Dalam upaya memastikan masa depan yang berkelanjutan dan sejahtera bagi Indonesia, Wakil Ketua Fraksi Golkar Bidang Industri dan Pembangunan (Inbang), Mukhtarudin, mendukung penuh inisiatif Presiden Joko Widodo yang menekankan pentingnya resiliensi pangan dan pengembangan energi hijau. Dalam keterangannya, Mukhtarudin menggarisbawahi bahwa membangun sistem pangan yang tangguh adalah sebuah keniscayaan dalam menghadapi tantangan perubahan iklim yang semakin nyata.
“Membangun ketahanan pangan merupakan hal yang tidak bisa ditawar lagi jika kita ingin mencapai visi Indonesia Emas 2045,” ujar Mukhtarudin pada Senin, 29 Juli 2024. Ia menegaskan bahwa ketersediaan bahan pangan yang memadai menjadi kunci utama dalam menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di tengah ancaman perubahan iklim.
Mukhtarudin, politisi Golkar dari Daerah Pemilihan Kalimantan Tengah, berharap agar pemerintah terus berupaya meningkatkan ketahanan pangan secara prima. “DPR berharap pembangunan sistem ketahanan pangan ini benar-benar dilaksanakan dengan baik dan menyeluruh,” tambahnya.
Selain ketahanan pangan, Mukhtarudin juga menyoroti pentingnya teknologi dalam mengembangkan energi hijau di Indonesia. “Inovasi untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya teknologi energi terbarukan sangat diperlukan untuk mendorong penggunaan energi hijau di Indonesia,” jelasnya.
Dengan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, Indonesia dapat mencapai kemandirian energi yang lebih berkelanjutan.
Pengembangan Infrastruktur dan Energi Terbarukan
Pada kesempatan yang sama, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa Presiden Jokowi telah bertemu dengan perwakilan Bank Dunia di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Kamis, 25 Juli 2024. Pertemuan tersebut menegaskan kembali komitmen Indonesia terhadap resiliensi pangan dan pengembangan energi hijau.
Presiden Jokowi menekankan bahwa Indonesia memiliki program energi bersih yang meliputi hydro, solar, dan geothermal. “Pengembangan infrastruktur transmisi listrik menjadi prioritas utama yang perlu dilakukan oleh pemerintah,” ujar Airlangga.
Dengan adanya konektivitas transmisi listrik antar pulau, diharapkan harga energi bisa lebih terjangkau bagi masyarakat luas.
Presiden Jokowi juga menekankan pentingnya transisi energi yang mempertimbangkan kemampuan ekonomi masyarakat. “Berbagai subsidi yang diberikan pemerintah di masa depan akan diarahkan kepada mereka yang benar-benar berhak,” tutur Airlangga.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi menyoroti pentingnya pengembangan sumber daya manusia serta dukungan terhadap usaha kecil dan menengah. Delegasi Bank Dunia pun mengapresiasi berbagai program Indonesia yang mendukung infrastruktur listrik dan mencatat praktik terbaik dari negara lain, seperti India.
“Ada beberapa praktik terbaik di India yang bisa menjadi contoh bagi Indonesia, termasuk bagaimana India mendapatkan dana serupa PLN yang didukung oleh Bank Dunia,” ungkap Airlangga.
Di akhir pertemuan, Airlangga menyampaikan bahwa Presiden Jokowi juga mendorong kebijakan keberlanjutan, termasuk pengembangan pembibitan tanaman dalam skala besar di berbagai daerah, seperti di Ibu Kota Nusantara dan Bali. “Program-program yang dijalankan oleh Indonesia diharapkan bisa menjadi contoh bagi negara lain,” tutup Airlangga.
Dengan upaya kolaboratif antara pemerintah, teknologi, dan masyarakat, Indonesia terus bergerak menuju masa depan yang lebih hijau dan tangguh dalam menghadapi tantangan global.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian