INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Dalam upaya memaksimalkan potensi pariwisata yang dimiliki, Plt Kepala Dinas Pariwisata Kotawaringin Barat, Edie Faganti, menekankan pentingnya industri pariwisata untuk mendatangkan devisa bagi daerah. Menurut Edie, pariwisata tidak hanya tentang destinasi wisata alam semata, tetapi juga melibatkan berbagai aspek lain yang dapat meningkatkan pengalaman wisatawan, seperti kuliner dan sosial budaya.
“Industri pariwisata harus mampu mendatangkan uang. Ini bukan hanya soal banyaknya wisatawan yang datang, tetapi juga bagaimana kita bisa mengelola dan memanfaatkan kehadiran mereka untuk keuntungan ekonomi daerah,” ujar Edie, Minggu 23 Juni 2024.
Edie menambahkan bahwa wisatawan yang datang ke Kotawaringin Barat tidak hanya tertarik pada objek wisata seperti Taman Nasional Tanjung Puting, yang memang sudah terkenal di kalangan wisatawan mancanegara, tetapi juga mencari pengalaman lain yang unik dan autentik.
“Wisatawan mancanegara dan domestik juga mencari pengalaman kuliner khas daerah serta interaksi dengan budaya lokal. Ini adalah aspek yang perlu kita tingkatkan dan kelola dengan baik dalam industri pariwisata kita,” jelasnya.
Taman Nasional Tanjung Puting telah lama menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang berkunjung ke Kotawaringin Barat. Taman nasional ini terkenal dengan populasi orangutan yang dilindungi serta keindahan alamnya yang masih alami. Wisatawan dapat menikmati tur perahu di sepanjang Sungai Sekonyer, menyaksikan langsung kehidupan orangutan di habitat aslinya, serta menikmati kekayaan flora dan fauna yang ada.
Namun, Edie menekankan bahwa ketergantungan pada satu destinasi wisata tidak cukup untuk menjamin kelangsungan ekonomi pariwisata daerah. “Kita harus melihat potensi lain yang bisa dikembangkan. Kuliner lokal, misalnya, memiliki daya tarik yang besar bagi wisatawan. Kita memiliki banyak hidangan khas yang bisa dipromosikan,” tambahnya.
Salah satu langkah yang diambil Dinas Pariwisata Kotawaringin Barat adalah dengan mempromosikan kuliner lokal melalui berbagai festival dan event. “Kita merencanakan beberapa festival kuliner yang akan memperkenalkan masakan-masakan khas daerah kepada wisatawan. Ini juga bisa menjadi peluang bagi pelaku usaha lokal untuk meningkatkan pendapatan mereka,” ungkap Edie.
Selain itu, Edie juga menyoroti pentingnya pelestarian budaya lokal sebagai bagian dari daya tarik wisata. “Wisatawan ingin merasakan pengalaman yang autentik. Oleh karena itu, kita juga akan fokus pada pelestarian dan promosi budaya lokal, seperti tarian tradisional, kerajinan tangan, dan upacara adat,” katanya.
Untuk mendukung upaya tersebut, pengembangan infrastruktur menjadi salah satu prioritas. “Kita butuh infrastruktur yang memadai, baik itu jalan, fasilitas akomodasi, maupun pusat informasi wisata. Semua ini penting untuk kenyamanan wisatawan dan juga untuk mendukung pelaku usaha lokal,” jelas Edie.
Selain itu, peningkatan kapasitas sumber daya manusia juga menjadi perhatian utama. “Kita akan memberikan pelatihan bagi masyarakat lokal tentang bagaimana mengelola usaha wisata yang baik, termasuk di dalamnya pelatihan bahasa asing, manajemen usaha, dan pelayanan pelanggan,” tambahnya.
Edie menekankan pentingnya kerjasama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam mengembangkan pariwisata. “Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Kita membutuhkan dukungan dari sektor swasta, pelaku usaha, dan juga partisipasi aktif dari masyarakat. Hanya dengan sinergi yang baik, kita bisa mewujudkan industri pariwisata yang berkelanjutan dan menguntungkan bagi semua pihak,” tutupnya.
Dengan berbagai langkah strategis yang telah direncanakan, diharapkan pariwisata Kotawaringin Barat tidak hanya menjadi sumber pendapatan yang signifikan, tetapi juga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan melestarikan kekayaan budaya serta alam yang dimiliki.
Penulis : Yusro
Editor : Maulana Kawit