INTIMNEWS.COM, KASONGAN – Rumah Betang, salah satu hal yang bisa dieksplorasi wisatawan adalah rumah adat suku Dayak Ngaju. Bangunannya khas, melebar dan memanjang, seperti yang ada di lokasi di Desa Tumbang Manggu, Kecematan Senaman Mantikei, Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimatan Tengah, Sabtu 13 Mei 2023.
Rumah adat suku Dayak Ngaju berjuluk Bintang Patendu adalah salah satu milik seorang seniman budaya Alm. Syaer Sua yang masih melekat di masyarakat. Penduduk setempat rata-rata masih mempertahankan rumah dengan bangunan tradisional suka Dayak tersebut.
Dari kota ke lokasi tersebut lumayan jauh, 3 jam dari Kasongan ke Tumbang Manggu. Jarak tempuhnya kurang lebih 190 Km dari Kota Kasongan.
Wisatawan bisa mengunjungi replika rumah adat tersebut untuk melihat keunikannya. Yetra salah satu keluarga kerabat Alm. Syaer Sua menjelaskan beberapa fakta yang menandai keunikan rumah adat betang.
Rumah tersebut memiliki luas dan memanjang untuk mereka (masyarakat Dayak) hidup bersama. “Artinya, Suku Dayak menjunjung tinggi semangat kebersamaan dalam satu rumah betang,” ungkap Yetra, kepada intimnews.com, Kamis (11/05).
Rumah Betang ini dibangun juga untuk menghindari serangan hewan buas. Pemukiman masyarakat Dayak hampir selalu mendekati sungai. Mereka yakin betul sungai adalah sumber kehidupan orang Dayak. Namun, resiko hidup di dekat sungai lebih besar. Salah satunya dekat dengan habitat hewan buas, seperti buaya dan ular. Hewan-hewan ini memang masih banyak ditemukan di Kalimatan.
Guna menghindari serangan hewan buas, lanjut Yetra, masyarakat membangun rumah betang dengan tiang penyangga setinggi 3-5 meter. Selain itu, rumah Betang dibangun dengan tujuan mengantisipasi banjir.
Ada pula tangga kecil untuk menolak serangan musuh. Satu-satunya jalan masuk ke rumah adat betang adalah melalui tangga kecil itu. Tangga itu hanya bisa dilalui satu orang.
Bila malam tiba, tangga akan diangkat dan dimasukkan ke dalam rumah. Gunanya untuk menghindari musuh atau dulu disebut Kayau.
Masyarakat dayak pada jaman dahulu kerap diserang musuh kayau apabila tangga tetap dibiarkan di luar rumah. Kayau tersebut akan dengan cepat memasuki rumah Betang.
“Kayau akan memburu kepala manusia. Dianggap juga sebagai guna-guna atau serangan dari musuh lain,” pungkasnya.
Editor: Andrian