MAKASSAR, INTIMNEWS.COM – Dua Anak Tidak Sekolah, Senin 31 Oktober 2022 kembali bersekolah. Kedua anak ini terdata melalui apikasi Sikolaki milik Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Makassar.
Kembalinya kedua anak ini ke sekolah setelah kegiatan Rencana Aksi Daerah (RAD) kegiatan penanganan anak tidak sekolah yang berlangsung di Hotel Aston selesai. Tim Massikola (Makassar Siap Sekolah) yang diwakili Zhuchri Kasman mendapatkan amanah dari Dinas Pendidikan dan Bappeda Kota Makassar untuk mengembalikan dua anak di Kelurahan Lembo untuk bisa masuk ke sekolah.
Gayung pun bersambut. Diskusi yang terjadi antara Syarif yang mewakili Dinas Pendidikan, dan Bappeda yang diwakili Ulfa, Ihsan dan Zainal meminta Massikola mengurusi pengembalian dan memasukkan ATS ke sekolah terdekat.
Mendapat informasi terkait ATS di Kelurahan Lembo, Zhuchri Kasman kemudian menghubungi Kepala UPT SPF SDN Beroanging, Fatimah, S.Pd., dan mengatur waktu untuk menerima kedua anak tersebut.
“Kami selalu siap membantu ATS karena ini untuk Makassar dan membantu program Walikota Makassar,” tandas Fatimah melalui sambungan telepon.
Tepat jam 8.30 WITA kedua anak dibawa Rahmawati, A Md., RT 02 RW 01 Kelurahan Lembo setelah diarahkan Asnur yang juga merupakan pendata ATS di wilayah tersebut. Kedua anak tersebut langsung memakai seragam sekolah yang telah diberikan Rumah Zakat, Yayasan Kalla dan Bank Sulselbar.
Melalui pesan chat yang disampaikan Lurah Lembo M. Armansyah Fernanda kepada dr Udin Malik sebagai Founder Massikola ucapan terima kasih untuk membantu warganya kembali ke sekolah.
“Terima kasih dok, atas bantuannya sehingga dua warga kami bisa kembali bersekolah,” pesan chat Lurah ke dr Udin Malik.
Rasa syukur kembali membuncah di jiwa dr. Udin karena sebagai relawan tulen dan juga tokoh pemuda Makassar, dr Udin merasa sangat bahagia ketika ada anak yang ingin bersekolah namun tertahan karena berbagai alasan.
“Ini kebahagiaan luar biasa, karena tidak ada yang tahu kelak mereka akan mengubah nasibnya dengan pendidikan yang mereka nikmati saat ini. Dan Pemerintah Kota Makassar menyiapkan kesempatan itu, maka mari kita bergerak bersama dan berkolaborasi untuk membantu masyarakat,” pungkas dr Udin Malik.
Hari ini, kedua ATS akan mulai bersekolah di SDN Beroanging dan tim Massikola bersama Dinas Pendidikan, Dinas Dukcapil dan Bappeda akan berkolaborasi untuk membantu data dari satu siswa yang tidak punya Akta Kelahiran dan satu anak yang akan diuruskan ke Dinas Pendidikan untuk penarikan data setelah 4 tahun tidak bersekolah. Bergerak bersama selamatkan generasi untuk Makassar yang semakin tambah baik.
Sekadar diketahui, Aplikasi SIKOLAKI dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Makassar telah mendapatkan data di 4 Kelurahan sekota Makassar untuk mengawali pendataan Anak Tidak Sekolah (ATS).
Pendataan dilakssanakan sejak 2021 yang menyasar di Kelurahan Lembo Kecamatan Tallo, Kelurahan Tamangapa Kecamatan Manggala, Kelurahan Rappocini Kecamatan Rappocini dan Kelurahan Barombong Kecamatan Tamalate.
Dalam data yang pernah dipresentasikan di Forum Launching Aplikasi Sikolaki, terdapat 131 anak dengan berbagai tingkatan dan usia yang harus diselamatkan pendidikannya. Baik yang masih bisa dimasukkan kembali ke sekolah formal, maupun yang kelewatan usia dari batas pendidikan sekolah formal, maka diarahkan ke Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). (IFA)