INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Pada bulan Mei 2021, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mengalami inflasi sebesar 0,43 persen. Hal tersebut diikuti dengan laju inflasi tahun kalender (0,98 persen) dan tingkat inflasi tahun ke tahun (1,50 persen).
Adapun data tersebut berdasarkan acuan pada dua wilayah yakni Kota Palangka Raya dan Sampit. Dimana pada bulan Mei 2021 kota Palangka Raya mengalami inflasi sebesar 0,45 persen dan Sampit mengalamj inflasi sebesar 0,40 persen
“Dari 90 kota pantauan IHK atau Indeks Harga Konsumen, Palangka Raya menempati peringkat ke-23 Kota yang mengalami inflasi dan Sampit menempati peringkat ke- 29 kota Inflasi,” ucap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalteng, Eko Marsoro dalam siaran live rilis resmi statistik pada Rabu, 2 Juni 2021.
Dia menambahkan bahwa Inflasi di Palangka Raya dipengaruhi oleh peningkatan indeks harga pada kelompok makanan, minuman dan tembakau (1,00 persen), kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,88 persen), serta kelompok pakaian dan alas kaki (0,52 persen).
Sementara itu Inflasi di Sampit (0,40 persen) dipengaruhi oleh peningkatan indeks harga pada kelompok makanan, minuman dan tembakau (0,85 persen), kelompok
perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,50) dan kelompok pakaian dan alas kaki (0,34 persen).
Selama Mei 2021, komponen energi relatif tidak berpengaruh secara signifikan terhadap sebagian besar perubahan tingkat harga kebutuhan bahan pokok, baik di Palangka Raya maupun di
Sampit.
Hal ini terlihat dari rendahnya indeks harga komponen energi di Palangka Raya (96,89) dan Sampit (97,89). Sementara itu, komponen bahan makanan mendominasi andil terhadap peningkatan nilai indeks harga, baik di Palangka Raya (0,30 persen) maupun Sampit (0,31 persen).
“Komponen bahan makanan dan energi selaras mengalami inflasi di Palangka Raya, sedangkan Sampit hanya mengalami inflasi pada komponen bahan makanan,” tutur Eko.