INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Anggota DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) Juliansyah T, Sos angkat bicara terkait kesulitan warga masyarakat dalam membuka lahan pertanian, terutama di wilayah Utara Kotim yang mana salah-satu daerah dinilai berpotensi paling besar di sektor tersebut.
“Memang saat ini pemerintah daerah sudah menjalankan programnya, terkait pengadaan alat berat berupa exavator, untuk wilayah Kecamatan Kota Besi dan Cempaga, namun kami juga berharap nantinya wilayah Utara pada 2022 juga cepat mendapatkan alat berat tersebut karena disana kendalanya itu, membuka lahan sangat sulit tanpa didukung falsilitas penunjang,” ungkapnya Rabu (20/10/2021).
Legislator partai Gerindra ini juga menegaskan, salah satu aspirasi yang memang sering disampaikan oleh masyarakat Dapil V khususnya di lembaga DPRD adalah, tentang kesulitan mereka untuk membuka lahan pertanian di wilayah setempat.
“Sebagian besar masyarakat di daerah lima yang meliputi Kecamatan Parenggean, Tualan Hulu, Bukit Santuai, Antang Kalang, Mentaya Hulu dan Telaga Antang, memang kendala dan kesulitan mereka membuka lahan karena adanya larangan membakar lahan itu sudah pasti, sedangkan kita ketahui mereka juga menggantungkan nasib disitu,” timpalnya.
Disisi lain menurutnya, larangan membakar lahan tersebut, sudah barang tentu membuat warga masyarakat takut atau bahkan ragu- ragu, ketika dihadapkan dengan hal yang dilematis. Hal ini yang menurutnya membuat sektor pertanian di dapil V menjadi terkendala sampai sejauh ini.
“Kita bisa lihat kondisi saat ini, banyak lahan – lahan pertanian yang tidak bisa dimanfaatkan. Padahal pertanian menjadi salah satu sektor untuk mendukung ketahanan pangan masyarakat setempat,” tandasnya.