Ketua Karang Taruna Kabupaten Sukamara, Aan Nurhasan meminta masyarakat setempat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di musim kemarau ini.
Hal ini disampaikannya berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang memperkirakan bahwa musim kemarau 2024 di Indonesia akan berlangsung dari bulan Mei hingga Agustus, dengan puncaknya terjadi pada bulan Juli dan Agustus.
Aan menyebutkan bahwa Karhutla bukanlah ancaman yang bisa diabaikan. Dampaknya yang serius terhadap lingkungan dan kesehatan manusia memerlukan kewaspadaan yang tinggi dari seluruh lapisan masyarakat.
“Saya berharap semua masyarakat Sukamara selalu waspada terhadap munculnya masalah kesehatan, seperti ISPA karena debu, DBD (Demam Berdarah), dan yang perlu dapat perhatian khusus juga soal potensi terjadi kebakaran hutan dan lahan,” ujar Aan, Senin 22 Juli 2024.
Manten Sekretaris KNPI Kalimantan Tengah ini juga menyoroti pentingnya peran aktif seluruh lapisan masyarakat dalam menghadapi potensi Karhutla tersebut. Kewaspadaan dan pencegahan karhutla bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga setiap individu dan komunitas.
“Saya mengajak semua elemen untuk mempersiapkan diri menghadapi musim kemarau. Dengan menjaga kesehatan dan peran aktif dari kita dalam mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan tersebut,” ungkapnya.
Editor: Andrian