
INTIMNEWS.COM, KUALA KAPUAS – Memasuki libur lebaran hari raya idul fitri 1444 hijriah, pelayanan air PDAM Kapuas masih keruh. Kondisi ini tepatnya ada di seputaran Kecamatan Selat, Kota Kuala Kapuas Jum’at 21 April 2023
Salah satu warga kecamatan Selat dengan inisial SG mengatakan, menjelang hari raya Idul Fitri, air PDAM Kapuas macet dan kualitas airnya keruh. Ia menyebut hal ini sangat merugikan masyarakat, terutama yang sangat memerlukan dan hanya mengandalkan air PDAM.
”Kecewa dengan pelayan PDAM Kapuas, yang mana dalam beberapa hari ini air belum maksimal untuk air bersih. Dalam beberapa hari ini air keruh. Air yang kami gunakan dari PDAM keruh pekat, padahal setiap bulan masyarakat bayar tagihan air, dan juga PDAM mendapat dana hibah dari Pemda. Kenapa kualitas airnya masih saja tidak layak atau tidak bagus,” kata SG mengungkapkan kekecewaannya.
Sebelumnya, anggota DPRD Kabupaten Kapuas, Parij Ismeth Rinjani, menyoroti semakin rendahnya kualitas air yang dihasilkan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat.
“Akhir-akhir ini air PDAM Kapuas semakin rendah kualitasnya. Warnanya keruh dan agak kecoklatan serta rasanya pun sepat,” kata Parij Ismeth Rinjani.
Menurut wakil rakyat yang terpilih kembali dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kapuas I Kecamatan Selat ini, dengan adanya kondisi kualitas air yang kurang baik ini, tentunya berdampak buruk pada layanannya ke masyarakat.
“Saya berharap kepada PDAM agar bagaimana air tidak keruh. Kan ini pasti ada formulanya. Kita belajar ke daerah mana, di dewan juga disampaikan jangan sampai air PDAM sangat keruh apalagi ini menyangkut hajat hidup orang banyak.” tegas pria yang akrab disapa Haji Ismeth ini.
Sementara itu, belum lama ini Pejabat Sementara (Pjs) Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Kapuas, Jonnie mengatakan, keruhnya air pendistribusian kepada pelanggan disebabkan Instalasi Pengolahan Air (IPA) belum efektif untuk menurunkan kekeruhan.
PDAM berusaha melakukan proses di WTP tetapi kualitas bergantung juga kualitas sumber air baku. Pengolahan yang dilakukan oleh PDAM saat ini, secara kimia dan fisika tentu ada baku mutu yang campuran bahan kimia (tawas, soda ash, kaolin) tidak boleh melewati ambang batas yang di izinkan (tidak boleh asal campur
Sehingga, sambungnya, kualitas air baku yang diambil di Sungai Kapuas Murung dan Sungai Kapuas yang saat ini, sangat melewati ambang batas baku mutu (coklat).
“Sehingga mempengaruhi pengolahan kami, tentunya yang kita pikir bersama bagaimana menaikkan baku mutu air baku PDAM. Jadi banyak penyebabnya,” terangnya.
Editor: Andrian