INTIMNEWS.COM, PURUK CAHU – Sekda Murung Raya, Hermon membuka Konsultasi Blok Pengelolaan Cagar Alam Bukit Sapat Hawung, Selasa 8 Juni 2021.
Sosialisasi Blok Pengelolaan Cagar Alam Bukit Sapat Hawung ini sangat penting. Mengingat sebelumnya telah dilakukan diskusi dengan para pihak dalam pengembangan atau perencanaan Cagar Alam Bukit Sapat Hawung, dalam penyusunan pengelolaan blok tersebut.
Kemudian disahkan melalui keputusan Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Nomor SK.94/KSDAE/SET/KSA.0/3/2019 tanggal 28 Maret 2019.
“Oleh karena itu, perlu untuk menyampaikan hasil penataan blok yeng telah dilakukan serta memaparkan fungsi dan kegiatan-kegiatan yang dapat dilaksanakan dalam masing-masing blok pengelolaan Cagar Alam Bukit Sapat Hawung,” terang Sekda dalam kegiatan yang diikuti dinas terkait lingkup Pemkab Mura.
Harapan Sekda, dengan ada kegiatan ini para pihak terkait yang berhubungan langsung dengan pengelolaan Cagar Alam Bukit Sapat Hawung, mendapatkan informasi yang terkait fungsi kawasan, sehingga bisa tercapainya pembangunan sesuai dengan pilar konservasi yang berkesinambungan dengan memperdayakan masyarakat sistem.
“Kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Tengah, menyampaikan terima kasih telah menyelenggarakan sosialisasi ini,” ucapnya.
Cagar Alam Bukit Sapat Hawung yang masuk kawasan Heart of Borneo berada di Kecamatan Uut Murung yaitu Tumbang Olong I, Tumbang Olong II, Kalasin, Tumbang Tujang dan Tumbang Topus.
Kemudian tujuh desa di Kecamatan Seribu Riam yaitu Desa Muara Joloi I, Muara Joloi II, Parahau, Takajung, Tumbang Jojang, Tumbang Naan dan Tumbang Tohan.
Cagar Alam Bukit Sapat Sawung yang memiliki luas 182.565,82 hektare. Pengelolaan Cagar Alam ini dilaksanakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Lingkungan Hidup dan Hutan, oleh Balai BKSDA Kalimantan Tengah Seksi Konservasi Wilayah III Muara Teweh.
“Cagar Alam Sapat Hawung masuk Heart of Borneo. Ketiga negara yakni Brunei Darussalam, Indonesia dan Malaysia telah sepakat secara bersama-sama menjaga kekayaan alam ini dan memanfaatkannya secara bijaksana,” ungkap Kepala Seksi Konservasi Wilayah III BKSDA Kalteng Nizar Ardhanianto. (Saleh)