INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Lurah Pasir Putih, Jainul Arifin meminta kepada pemerintah kabupaten melalui dinas lingkungan Hidup (DLH) melakukan langkah kongkret menangani masalah sampah di wilayahnya tersebut.
Pasalnya tidak adanya aktivitas pengangkutan sampah dan depo sampah yang disediakan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kotim mengakibatkan penumpukan sampah di Sawit Raya yang kian hari semakin bertambah sehingga menimbulkan bau yang semakin menyengat di sekitar tempat pembuangan sampah tersebut.
Apalagi, tempat pembuangan sampah tersebut jaraknya begitu dekat dengan tempat ibadah dan sekolah, sehingga sangat disayangkan jika tidak ada atensi dari DLH untuk segera mengangkut sampah tersebut agar tidak mengganggu aktivitas ibadah dan pendidikan.
Lurah Pasir Putih, Jainul Arifin membenarkan bahwa tempat pembuangan sampah yang berada di Sawit Raya tersebut merupakan lahan hasil swadaya masyarakat sebagai bentuk rasa kebersamaan dalam menjaga kebersihan lingkungan di wilayah setempat.
“Memang benar adanya penumpukan sampah di Sawit Raya, saya tidak menampik itu karena saya telah mengajukan pengadaan depo sampah untuk Sawit Raya sendiri sejak tahun 2022, tetapi tidak ada tanggapan sampai hari ini dari DLH,” ungkapnya pada Rabu 3 Juli 2024.
Ia menyebut bahwa segala upaya telah dilakukan oleh pihaknya untuk membangun depo sampah di wilayah Kelurahan Pasir Putih mengingat belum adanya pengadaan depo sampah yang dilakukan oleh DLH Kotim karena berbagai alasan dan pertimbangan, salah satunya soal anggaran DLH terbatas.
“Perlu diketahui kami dari pihak kelurahan sudah mengajukan proposal ke DLH untuk membangun depo sampah di Sawit Raya mengingat disana lahannya sudah ada di sediakan oleh masyarakat, akan tetapi sampai hari ini tidak ada kejelasan sehingga menimbulkan penumpukan sampah semacam ini,”jelasnya.
Untuk itu, Jainul Arifin meminta kepada pihak DLH agar segera mengatasi persoalan sampah yang ada terutama di wilayah administrasinya mengingat persoalan sampah ini kerap dikeluhkan oleh masyarakat.
“Sebenarnya simple saja kalau DLH tidak mau membangun depo sampah di Sawit Raya kirim angkutan sampah kesana dan angkut sampah tersebut ke depo yang ada,” lanjutnya.
Adapun hingga hari ini sampah masih berserakan dan menumpuk di sana karena tidak adanya upaya dari DLH selaku instansi yang berwenang terhadap persoalan lingkungan, untuk mengambil tindakan baik dengan cara mengangkut ke depo yang telah tersedia maupun dengan cara berkoordinasi dan menyosialisasikan kepada masyarakat sekitar.
Jainul Arifin berharap agar DLH Kotim segera menemukan solusi terhadap permasalahan sampah yang terjadi karena semakin hari volumenya semakin bertambah dikarenakan suplay terbesarnya merupakan sampah rumah tangga baik itu dari warga Sawit Raya maupun warga luar.
“Saya kira persoalan sampah ini harus segera dicari solusinya karena semakin tidak ditangani maka volume sampah akan bertambah mengingat sebagian besar sampah tersebut merupakan sampah rumah tangga,” pungkasnya.
Sementara itu, pihak DLH saat hendak dikonfirmasi terkait persoalan sampah, selalu saja ditolak dengan alasan Kadis maupun Kabid sedang tidak ada dikantor, bahkan hingga berita ini diterbitkan Berita Sampit terus berupaya menghubungi pihak DLH untuk menanyakan terkait kendala maupun hambatan terkaut sampah yang kerap dikeluhkan ini.
(Jimy)