INTIMNEWS, BUNTOK – Desa Dangka adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barito Selatan Provinsi Kalimantan Tengah. Kepadatan penduduk di Desa Dangka mencapai angka 273 jiwa yang terbagi kedalam dua rukun tetangga yaitu RT 1 dan RT 2.
Mayoritas mata pencaharian warga Desa Dangka yaitu sebagai petani karet, kendati demikian juga ada sebagian warga yang memiliki usaha kuliner dan usaha ternak mikro. Untuk usaha ternak mikro masih sangat sedikit yang dikembangkan oleh pelaku atau masyarakat khususnya untuk ternak lele. Pemasaran untuk produk ternak lele ini masih meliputi di dalam wilayah Desa Dangka dan juga desa yang berdekatan dengan Dangka.
Untuk dapat meningkatkan pemanfaatan potensi perikanan di Desa Dangka maka direncanakanlah suatu kegiatan pelatihan pembuatan abon lele oleh mahasiswa dari Kelompok 8 KKN-T Mandiri Edisi Khusus Dalam Semangat KKN Kebangsaan dan KKN Bersama 2022.
Hal ini juga merupakan sebuah kesepakatan bersama memilih untuk mengolah daging ikan lele menjadi abon lele sebagai produk unggulan dalam rangka mengembangkan produk alternatif bagi ketahanan pangan dan ekonomi kreatif di Desa Dangka.
Tujuan utama dalam kegiatan ini adalah agar perekonomian masyarakat sekitar Desa Dangka dapat meningkat baik melalui penjualan ikan lele maupun dengan penjualan produk olahan seperti abon lele. Pembuatan produk abon lele ini dipilih sebagai langkah awal untuk memaksimalkan potensi dari hasil budidaya ikan lele warga Desa Dangka menjadi suatu produk makanan yang menyehatkan, praktis, tetapi dengan harga yang tetap terjangkau. Dibandingkan hanya dijual sebagai bahan mentah, produk olahan abon lele ini dipastikan dapat meningkatkan nilai dari ikan lele tersebut.
Kepala Desa Dangka, Barianus Nedi berharap bahwa dengan hadirnya mahasiswa di tengah masyarakat dapat menunjukkan bagaimana cara memanfaatkan hasil dari budi daya ikan lele. “Warga desa setempat khususnya Ibu-Ibu PKK juga tergerak untuk melakukan pengolahan bahan mentah ikan lele menjadi produk jadi sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomis dari ikan lele hingga sampai pada tahap penjualan, yang dimana diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dari warga Desa Dangka setempat,” terangnya.
Adapun praktik pembuatan abon lele dilakukan pada Sabtu (20/8) di rumah Kepala Desa. Kegiatan ini dihadiri oleh Ibu-Ibu anggota PKK Desa Dangka. Antusiasme kehadiran dari Ibu-Ibu PKK Desa Dangka untuk ikut andil dalam kegiatan pembuatan abon lele yang dijalankan oleh mahasiswa sangat tinggi.
Pembuatan abon ikan lele sebagai produk inovasi hasil perikanan warga Desa Dangka mendapatkan apresiasi yang cukup dari Ibu-Ibu PKK, hal ini dapat dilihat dari berbagai masukan dan saran yang disampaikan selama kegiatan berlangsung. Kegiatan pembuatan abon lele diperuntukkan bagi Ibu-Ibu PKK dan diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat menjadi peluang usaha rumah tangga yang memanfaatkan potensi perikanan yang ada di Desa Dangka.
Editor: Andrian