INTIMNEWS.COM, NANGA BULIK – Meski pencoblosan sudah usai, tugas para petugas di TPS-TPS daerah pelosok belum semuanya telah selesai.
Para petugas harus berjibaku memulangkan kotak suara di Kecamatan Batang Kawa, yang harus melalui jalur darat yang licin (saat hari hujan) dan sungai (Aliran sungai yang deras).
Melalui keterangan Kapolres Lamandau, AKBP Bronto Budiyono, para anggota TNI dan Polri juga anggota TPS harus berjibaku kurang lebih 3 sampai 4 jam untuk memulangkan kotak suara desa ke Aula Kecamatan Batang Kawa.
“Kita terus memonitor perkembangan anggota dalam pengawalan surat suara. Informasi yang didapat sekarang, mereka harus menyusuri jalan berbukit yang licin dan aliran sungai yang deras dengan medan yang berat untuk sampai ke tujuan (Tempat kumpulnya kotak suara),” ucapnya saat ditemui. Jumat, 16 Februari 2024.
Bronto juga menjelaskan, untuk lokasi TPS itu berada di Desa Jemuat dan Desa Kina, yang mendekati Perbatasan Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) di Kecamatan Batang Kawa.
Beruntung, kondisi cuaca saat ini sedang cerah, hingga memudahkan perjalanan mereka.
Bronto sendiri menuturkan, di Kecamatan Batang diketahui ada enam desa yang susah dilalui, Desa Benakitan, Desa Liku, Desa Mengkalang, Desa Karang Mas, Desa Kina (jalur sungai), Desa Jemuat (jalur sungai).
Dari perkembangan laporan, anggota terkendala hujan deras, jalan tanah naik turun, dan licin.
“Ada tiga TPS yang pendistribusiannya gunakan jalur darat, kemudian dilansir ke klotok atau lewat jalur air yaitu Desa Jemuat, Desa Kina, dan Desa Karang Mas,” tuturnya.
Bronto juga mengungkapkan, anggota harus dikawal oleh warga setempat yang mengetahui sisi Riam (Batu) yang berbeda di sungai untuk keamanan logistik Pemilu ke Kecamatan Batang Kawa dan mendapatkan pengawalan dari aparat kepolisian, TNI, KPU.
“Tentunya rombongan harus kehujanan, dan kita beruntung air hujan tidak merusak logistik surat suara,” pungkasnya. (Andre)