INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas masyarakat. Bukan hanya mengganggu pertumbuhan fisik, anak-anak juga mengalami gangguan perkembangan otak yang akan memengaruhi kemampuan dan prestasinya di masa depan.
Anggota DPRD Kota Palangka Raya HM Khemal Nasery mengatakan bahwa Kasus stunting lebih berbahaya, karena anak-anak balita hingga usia 2 tahun yang mengalami perlambatan pertumbuhan sehingga lebih parah dibanding gizi buruk. Padahal generasi muda adalah masa depan bangsa.
Untuk itu, menurutnya keberadaan Posyandu merupakan garda terdepan dalam memberikan edukasi terhadap para orang tua mengenai bahaya stunting.
Dia berharap keberadaan posyandu di tengah masyarakat diharapkan dapat mensosialisasikan cara pemenuhan gizi anak pada masyarakat untuk mencegah Stunting di Kota setempat.
Menurut Khemal, lewat posyandu, para petugas kesehatan bisa melakukan pemantauan berat badan anak, memberikan imunisasi, serta memberikan informasi tentang pola makan sehat untuk anak dan keluarga.
“Kita harapkan posyandu bisa melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang tata cara pemenuhan gizi anak untuk mencegah Stunting,” kata Khemal, belum lama ini.
Menurut Khemal, kendati posyandu bukanlah solusi tunggal, untuk menangani stunting, posyandu juga harus berfungsi sebagai ujung tombak dalam penanganan kesehatan anak.
“Posyandu harus menjadi pusat informasi yang memfasilitasi keluarga dengan sumber informasi seputar kesehatan, tumbuh kembang anak, serta kebutuhan gizi anak,” ungkapnya.
Dia menyebut, masalah stunting tidak melulu soal ekonomi, stunting juga soal pengetahuan bagaimana memenuhi kebutuhan gizi anak itu sendiri.
“Kasus stunting tidak melulu soal ekonomi bukan karena kemiskinan namun, ada kalanya ketidaktahuan masyarakat itu sendiri dalam pemberian asupan makanan yang bergizi pada anak,” ungkapnya.
Khemal berharap kesadaran masyarakat terkait asupan makanan yang bergizi untuk anak sangat penting untuk mencegah Stunting. Diman Pemkot Palangka Raya juga sangat serius menangani hal tersebut.
“Pemkot sudah sangat serius menangani stunting supaya di Palangka Raya tidak ada lagi kasus stunting,” tandasnya.
Editor : Andrian