INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Di tengah hiruk-pikuk perhelatan kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kalimantan Tengah, tidak semua warga antusias untuk ikut serta dalam euforia tersebut. Bagi sebagian masyarakat Kotawaringin Barat, konser kampanye yang digelar untuk menarik simpati calon pemilih justru bukan prioritas utama.
Bagi Mamat, seorang warga Sidorejo, memilih absen dari konser kampanye bukan berarti tidak peduli terhadap pemilu atau siapa yang nantinya akan memimpin. Baginya, kebutuhan ekonomi dan tanggung jawab keluarga menjadi hal yang jauh lebih penting daripada sekadar hadir di acara kampanye.
“Saya baru tahu kalau ada konser kampanye seperti itu,” ujar Mamat ketika ditemui sedang berjualan sayur di pasar pagi Pangkalan Bun. “Kalau saya lebih memilih mencari nafkah untuk keluarga. Siapa pun yang jadi Gubernur Kalimantan Tengah nanti, saya doakan saja semoga bisa memimpin Kalimantan Tengah lebih bagus lagi,” lanjutnya dengan nada tegas namun penuh harapan, Rabu (13/11).
Di saat beberapa orang mungkin tergerak dengan janji-janji kampanye dan rangkaian hiburan yang ditawarkan, Mamat punya pandangan yang berbeda. Bagi dia, kepemimpinan yang baik adalah yang bisa memberikan manfaat nyata bagi kesejahteraan rakyat, terutama di bidang ekonomi. Menurutnya, tanpa adanya stabilitas ekonomi dan kesempatan kerja yang memadai, masyarakat akan kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Kalau saya memikirkan keluarga dulu. Kalau saya dan keluarga nggak bisa makan, siapa yang mau memikirkan? Kalau memang ada pemimpin yang mau memperhatikan ekonomi rakyat kecil seperti saya, itu sudah cukup,” ujar Mamat dengan bijak.
Fenomena ini bukan hanya dialami oleh Mamat seorang. Banyak warga lainnya di Kotawaringin Barat yang memilih untuk tidak terlibat langsung dalam acara kampanye, baik itu dalam bentuk konser maupun kegiatan sosialisasi lainnya. Sebagian besar dari mereka memiliki alasan yang sama, yaitu kesibukan mencari nafkah demi menghidupi keluarga.
Sementara itu, Mamat berharap pemimpin yang nantinya terpilih bisa lebih memperhatikan rakyat kecil dan memberikan solusi nyata atas permasalahan ekonomi yang ada.
“Semoga pemimpin baru nanti punya perhatian lebih untuk orang kecil. Misalnya, menciptakan lapangan kerja yang banyak atau mendukung usaha kecil-kecilan kami ini,” katanya dengan penuh harap.
Bagi Mamat dan banyak warga lainnya, stabilitas ekonomi serta dukungan untuk usaha rakyat kecil adalah yang paling diharapkan dari sosok pemimpin yang baru. Ia berharap pemimpin yang terpilih bukan hanya mampu memberikan janji, tetapi juga bukti nyata bagi kesejahteraan masyarakat Kalimantan Tengah.
Dengan Pilkada yang semakin mendekat, suara dari rakyat seperti Mamat ini diharapkan dapat menjadi pengingat bagi para calon pemimpin untuk selalu berpijak pada realita yang dihadapi rakyat sehari-hari. Sebab, bagi mereka, bukanlah konser atau janji yang menjadi prioritas, melainkan kehidupan yang layak bagi keluarga serta kesempatan untuk mencari nafkah dengan lebih baik.
Di akhir wawancara, Mamat menyampaikan pesan bijaknya kepada masyarakat luas. “Siapa pun yang menang nanti, saya doakan bisa membawa Kalimantan Tengah menjadi lebih baik lagi. Kalau pemimpinnya baik, yang di bawah juga akan sejahtera,” ujarnya sambil mengangguk.
Meski begitu, banyak pengamat politik yang memahami sikap warga seperti Mamat. Bagi sebagian besar masyarakat kelas pekerja, hadir dalam kampanye dan konser bisa jadi justru terasa seperti beban tambahan, mengingat waktu yang bisa mereka gunakan untuk bekerja atau mengurus kebutuhan lain.
Penulis : Yusro
Editor : Maulana Kawit