INTIMNEWS.COM, PEKALONGAN – Taman Wisata Laut (TWL) Pasir Kencana menyelenggarakan pekan syawalan selama 6 hari sejak tanggal 4-9 Mei 2022 dan sukses menyedot ribuan pengunjung. Itu dilakukan dalam rangka memeriahkan tradisi syawalan.
Kepala UPTD TWL Pasir Kencana, Mustofa Hadi mengatakan libur lebaran, TWL Pasir Kencana beroperasi mulai tanggal 4 Mei dengan mulai memberlakukan tarif harga tiket masuk (HTM) baru yakni 25.000 rupiah sesuai peraturan walikota (perwal). Meskipun tarif baru sudah berlaku, menurutnya hal tersebut tidak mempengaruhi antusias pengunjung yang ingin menikmati suasana pantai pesisir utara.
“Pekan syawalan sudah mulai dari tanggal 4 sampai 9 Mei, selama 6 hari dan sudah mulai berlaku tarif perwal baru, dengan tarif 25.000 rupiah, Alhamdulillah antusiasme pengunjung cukup tinggi,” terang Mustofa.
Ia menyebutkan, sejak dibuka setelah idul fitri, tercatat tiap hari sebanyak 5000 hingga 7000 pengunjung yang datang baik dari kota Pekalongan maupun luar kota. Lebih lanjut, hingga (8/4/2022), Mustofa merinci total pengunjung mencapai 32.000 orang. Dengan melihat angka kunjungan tersebut, Mustofa yakin target yang diberikan kepada UPTD Pasir Kencana dapat terpenuhi.
“Setiap harinya sudah diatas 5000 pengunjung, antara 5000 hingga 7000 per hari, dengan antusias pengunjung ini, target yang diberikan kepada UPTD pasir kencana bisa terpenuhi,” tandasnya.
Dijelaskan Mustofa, hiburan yang disuguhkan pada pekan syawalan dikelola langsung oleh Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Kota Pekalongan melalui bidang pariwisata dan kebudayaan.
Ia berharap hiburan yang disuguhkan pada pekan syawalan di TWL Pasir Kencana dapat menarik minat pengunjung untuk kembali menyambangi tempat wisata tersebut. Lebih lanjut, pihaknya juga berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak yang positif tidak hanya pada sektor pariwisata di pasir kencana saja, tetapi juga di tempat wisata lainnya seperti museum batik, pantai slamaran dan lain sebagainya dan berimbas pada sektor ekonomi melalui pusat perbelanjaan baik mall, pasar tradisional maupun grosir batik.
“Kami harapkan juga nanti tentunya bisa berimbas ke sektor yang lain tidak hanya di pariwisata khususnya di pasir kencana saja tapi juga berimbas di museum batik dan tempat wisata lain, dan sektor ekonomi, setelah kesini sekalian mampir di mall atau pasar batik karena kebanyakan pengunjung datang dari luar kota, seperti Matahari, Grosir Setono atau yang lain ikut terkena imbasnya,” pungkasnya.
Penulis: Dudi
Editor: Andrian