INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah bekerja sama dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) dan Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI menyelenggarakan Latihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan XXXVI Tahun 2024 di Aula Jayang Tingang (AJT) Kantor Gubernur Kalimantan Tengah pada Kamis, 8 Agustus 2024. Acara dibuka oleh Reni Suzana, Sekretaris Utama LAN RI.
Dalam sambutannya, Reni Suzana menegaskan bahwa kemiskinan merupakan masalah yang kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik ekonomi, sosial, maupun lingkungan.
“Transformasi tata kelola pemerintahan yang efektif dapat menjadi strategi penting untuk menanggulangi kemiskinan dan mendorong pembangunan ekonomi yang berkeadilan dan berkelanjutan,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pembangunan berkelanjutan tidak boleh hanya mengutamakan keuntungan finansial sesaat, tetapi juga harus mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap lingkungan dan kesejahteraan generasi mendatang.
Untuk mencapai hal ini, Pemerintah harus melakukan transformasi dalam kerangka tata kelolanya, yang memerlukan modifikasi dalam kebijakan, regulasi, mekanisme kontrol, dan keterlibatan publik, ungkapnya.
Untuk mendorong pembangunan ekonomi yang adil dan berkelanjutan, ia lebih lanjut mencatat bahwa Pemerintah harus merumuskan dan menegakkan kebijakan dan regulasi yang mempromosikan pemanfaatan sumber daya secara efisien, meminimalkan polusi, dan menjaga lingkungan. Ini termasuk inisiatif yang terkait dengan energi terbarukan, efisiensi energi, pengelolaan limbah, dan konservasi keanekaragaman hayati.
Ia menekankan bahwa fondasi transformasi tata kelola yang sukses terletak pada memiliki sumber daya manusia yang berkualitas dan terampil. Prioritas pelatihan dan pengembangan kapasitas sangat penting. Sangat penting bagi para pemimpin dan pejabat pemerintah untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk secara efektif memenuhi tanggung jawab mereka, urainya.
Ia mengatakan bahwa Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II memberikan kesempatan bagi para peserta untuk bertukar pengalaman, meningkatkan pemahaman mereka, dan membangun jaringan yang kuat yang bertujuan untuk menumbuhkan pemimpin perubahan yang adaptif, transformatif, dan visioner.
“Manfaatkan kesempatan berharga ini untuk mengikuti Diklat Kepemimpinan Nasional Tingkat II, tidak hanya untuk menambah wawasan dan wawasan, tetapi juga untuk meningkatkan kompetensi, menjalin koneksi, dan berkolaborasi dalam menciptakan inisiatif yang berdampak positif bagi masyarakat,” ajaknya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah, Nuryakin, saat menyampaikan sambutan tertulis Gubernur, menyampaikan bahwa Diklat Kepemimpinan Nasional Tingkat II merupakan momen yang sangat penting. Diklat ini bukan sekadar seremonial, tetapi merupakan inisiatif strategis yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kepemimpinan pejabat negara, khususnya di Kalimantan Tengah.
PKN ini diharapkan dapat melahirkan Pejabat Pimpinan Tinggi yang memiliki kapasitas, kompetensi, dan integritas yang tinggi, sehingga mampu tanggap terhadap berbagai tantangan dan perubahan yang cepat yang menjadi ciri khas era globalisasi dan digitalisasi saat ini, ungkapnya.
Sekda menjelaskan bahwa tantangan utama yang dihadapi Pemerintah saat ini terletak pada pengelolaan tata kelola yang efektif dan efisien, dengan tetap berpegang teguh pada prinsip keberlanjutan lingkungan hidup dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
“Transformasi tata kelola sangat penting untuk membangun sistem pemerintahan yang efektif, responsif, transparan, dan akuntabel. Tata Kelola yang Baik dan Bersih akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas inisiatif pembangunan daerah, serta kualitas layanan publik, yang pada akhirnya akan memperkuat kepercayaan publik terhadap lembaga pemerintah,” ujarnya.
Sekda lebih lanjut menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi hijau yang berkelanjutan harus menjadi komponen fundamental dari semua kebijakan dan program pembangunan.
“Pertumbuhan yang berkelanjutan akan memfasilitasi penciptaan lapangan kerja, pengentasan kemiskinan, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan,” pungkasnya.
Penulis: Redha
Editor: Andrian