INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Meninggalnya Siti Fatimah membuat sang Suami yang bernama Kelik Sugianto (36) masih terlihat syok dan nyaris tak berkata-kata lagi.
Kelik Sugianto dan Almarhum Siti Fatimah menikah pada tahun 2011 yang lalu, dari hasil pernikahan itu, mereka dikaruniai dua orang anak yang masih berusia 2 tahun dan 9 tahun.
Saat ditemui Kelik Sugianto yang tinggal di BTN Cinta Damai desa Pasir Panjang Kecamatan Arut Selatan, Kotawaringin Barat, terlihat sedikit kebingungan saat menceritakan kejadian tersebut.
Berikut ini fakta-faktanya :
Tak pernah menyangka istrinya terbunuh
Ia mengaku tidak menyangka dan tidak pernah memikirkan kejadian tersebut bakal menimpa sang istri tercinta.
“Saya masih tidak percaya Almarhum meninggal dengan cara seperti itu, serta tidak ada tanda-tanda aneh yang saya rasakan,” kata Kelik Sugianto, Selasa sore 14 September 2021.
Akui tak pernah berfirasat aneh
“Istri saya sedikitpun enggak ada cacatnya, bukan karena dia istri saya, kalau tidak percaya silahkan konfirmasi ke tetangga maupun teman kerjanya. Istri saya bukan pemarah, istri saya orangnya baik sekali,” tutur Kelik.
Lanjut Kelik, dirinya tidak menyangka kok ada orang sekeji itu menghabisi nyawa Almarhum istrinya. “Istri saya bukan tipe orang penyuruh atau seenaknya saja, pasti pelaku ini mengarang cerita untuk menghilangkan jejaknya,” ujarnya.
Saat kejadian awalnya, ia mendapatkan laporan istrinya sakit, ia pun langsung ke RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun. “Setiba di RSUD saya langsung dipeluk agar bisa berbesar hati, saat saya tanya istri saya meninggal,” lanjutnya.
“Saya tidak tau persis seperti apa akar permasalahannya, karena sejak kejadian itu saya tidak pernah mendatangi Polres Kobar untuk menanyakan akar permasalahannya, saya masih shock,” ungkap Kelik.
Kelik menjelaskan bahwa selama ini, anak-anaknya masih memanggil nama ibunya, apalagi kalau mendengar suara motor anak-anak masih mengira itu suara ibunya pulang kerja.
“Setiap sore anak-anak memanggil nama ibunya, dan menunggu ibunya didepan pintu, anak-anak selalu bilang kapan ibu pulang, saat itu saya langsung menangis mas,” kata Kelik Sugianto sambil berlinang air mata.
Ia berharap agar pelaku ini dihukum setimpal, kalau perlu dihukum mati.
Sementara itu salah satu tetangga Almarhum yang tidak mau menyebutkan namanya, berkata bahwa almarhum ini orang baik sekali.
“Terus terang saya kaget mendengar beliau sudah tidak ada lagi, almarhum ini orangnya ramah dan selalu bertegur sapa dengan tetangga, pokoknya almarhum ini orangnya baik banget,”katanya. (Yusro)