INTIMNEWS.COM., KASONGAN – Ketua Komisi II DPRD Katingan H Hanafi menuturkan belum lama ini pihaknya melakukan kunjungan kerja di Bulog, disana para wakil rakyat tersebut mendapat berbagai informasi mengenai kendala Bulog sehingga tidak membeli gabah lagi.
“Belum lama ini kami melakukan kunker ke Bulog, jadi masalah utama gabah kita sekarang ini ternyata terkait soal pemasaran. Hasil panen kita banyak tapi tidak ada kejelasan siapa yang membeli. Nah, Disini lah peran Pemerintah daerah hadir,” ucap Hanafi, Selasa 5 April 2022.
Seperti diketahui anjeloknya harga gabah kering di tingkat para petani terus menjadi keluhan masyarakat Katingan. Para petani berharap pemerintah daerah dapat mencarikan solusinya.
Kecamatan Katingan Kuala merupakan daerah penghasil padi terbesar di Kabupaten Katingan. Sayangnya, harga gabah sekarang ini sangat murah yaitu Rp3.500/kilogram, kondisi ini sudah terjadi tiga kali musim panen.
Keluhan ini pun telah disuarakan para petani melalui anggota DPRD Katingan yang menjadi refresentasi suara rakyat di dapilnya. Sayangnya, masih belum ada solusi kongkrit.
Dirinya berharap pemerintah daerah melalui perusahan Daerah (Perusda) bisa lebih inovatif, pasalnya peran Pemkab menurut Hanafi sangat penting untuk menyelesaikan masalah petani.
“Pemkab harus mengoptimalkan Perusda ataupun koperasi dalam mengelola hasil panen padi kita yang melimpah, kalo berharap pihak Bulog tidak bisa, meraka terhalang wewenang selain itu juga profit untuk meraka apa. Beras kita banyak tapi siapa yang membeli,” sebutnya.
Dia mengatakan, pemerintah harus hadir untuk membantu para petani supaya bisa merasakan harga yang relatif baik. Menurut dia, walaupun harga gabah kering panen tersebut dilepas pada mekanisme pasar, akan tetapi pemerintah harus tetap hadir untuk mencegah potensi ketidakadilan.
Penulis : Bitro