INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Sekretaris Komisi II DPRD Kotim Juliansyah T kembali angkat bicara terkait program integrasi antara kelapa sawit dan ternak sapi, Kamis 21 Januari 2021. Ia menilai program butuh keseriusan dalam implementasinya.
“Kami mendorong agar program integrasi antara sawit dan sapi di Kotim hendaknya diterapkan. Hal ini demi menuju capaian swasembada daging yang digaungkan sejak lama oleh pemerintah daerah kita. Intinya harus ada upaya dalam meningkatkan mutu dan kualitas dari program kerja itu sendiri,” kata Juliansyah.
Menurut Juliansyah, potensi terintegrasi ini jarang dimanfaatkan secara maksimal oleh jajaran instansi terkait. Yang sudah menjadi kepanjangan tangan pemerintah, agar bisa terlaksana harus melihat dari sisi indikator kelapa sawit di Kotim saat ini.
“Memang potensinya sangat besar, terutama dari segi penyediaan pakan murah dan mudah berupa pelepah daun dan dahan kelapa sawit, limbah bungkil sawit dan solid yang dapat digunakan menjadi pakan. Hal semacam ini banyak yang sudah dicontohkan di tingkat desa melalui kelompok tani yang ada di daerah ini,” katanya.
Integrasi pengelolaan perkebunan kelapa sawit, bisa saja disinergikan terhadap peternakan sapi. Yang mana membutuhkan pakan secara rutin.
Bahkan ketika segi peternakan sapi membutuhkan pakan, solusi dalam mengatasi permasalahan pasokan pakan berkualitas tentunya dari bahan pelepah sawit sudah barang tentu menjadi pilihan.
“Selain daerah kita ini memang industri kelapa sawitnya jalan, dan memudahkan kita dalam mencari bahan pakan sapi, juga akan memudahkan daerah dalam mengelola bibit, sekaligus pupuk nanti kedepannya untuk itu kami mendorong hal ini digalakkan,” tutupnya. (Adrianus)