INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Kepala Dinas Komunikasi Informatika, Persandian, dan Statistik (Kominfosantik) Provinsi Kalimantan Tengah, Agus Siswadi, mengungkapkan bahwa pihaknya kini telah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memerangi informasi bohong atau hoax di media sosial. Hal ini dilakukan untuk menjaga situasi di Kalimantan Tengah agar terhindar dari konflik dan gangguan yang bisa merusak suasana damai di Bumi Tambun Bungai, pada 17 Januari 2024.
“Tahun ini kami sudah mengaktifkan patroli siber terkait hoax lokal. Selama ini kami sering mengunggah hoax yang berlaku secara nasional, tetapi ternyata hoax lokal juga perlu ditangani, karena dampaknya lebih terasa di lingkup lokal,” kata Agus.
Sejak penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Bawaslu Kalteng, tim Tanggap Insiden Siber Kalteng atau Kaltengprov-CSIRT telah melakukan patroli untuk memantau dan menangkal hoax. “Kami juga lebih memperketat pengawasan di era pemilu dan pilkada ini, memantau serangan dari luar serta menjaga media sosial agar tidak terpapar hoax lokal,” ujarnya.
Dalam pengalaman sebelumnya, media sosial sering kali dimanfaatkan untuk menyebarkan isu-isu yang tidak benar atau hoax, dengan tujuan untuk menjatuhkan lawan politik, agar pihak tertentu mendapat simpati masyarakat. Agus menjelaskan bahwa untuk mengantisipasi kemungkinan buruk, tim yang dibentuk oleh Kominfo Provinsi Kalteng sangat berperan strategis dalam menangkal isu-isu politik yang merugikan.
Selain itu, tim juga berfungsi sebagai penyaring informasi yang masuk dan melakukan pelaporan langsung yang akan ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam Undang-Undang ITE.
Penulis: Redha
Editor: Andiran