INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Warga Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah, diminta selalu waspada. Pasalnya, hingga saat ini sebanyak 164 kasus demam berdarah dengue (DBD) terjadi di Kobar selama kurun waktu lebih dari 6 bulan terakhir.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kobar, Jhonferi Sidabalok menyebutkan, dari total jumlah kasus yang disebutkan, mayoritas kasus terjadi di dalam kota Pangkalan Bun.
“Catatan kami dari awal tahun hingga sekarang sudah ada 164 kasus. Itu yang paling banyak di Madurejo 83 kasus yang lainnya tersebar. Di puskesmas Arsel, Mendawai dan Natai Pelingkau,” katanya, Sabtu (9/7/2022).
Lanjut Jhonferi, yang banyak terjadi di Kecamatan Arut Selatan (Arsel), sementara di Kumai ada 8 kasus.
Ia menerangkan, penyakit DBD terbilang berbahaya apabila tidak ditangani dan diantisipasi secara serius, baik oleh pemerintah maupun masyarakat secara luas.
Sebab, kata Jhonferi penularan penyakit yang dibawa oleh nyamuk aedes aegypti ini dapat menyebabkan kematian pada penderitanya. Dari kasus itu ada laporan dari rumah sakit 3 orang meninggal dunia.
“Berbagai upaya sudah kami lakukan, setiap puskesmas sudah melakukan promosi tinggal mengajak masyarakat untuk menerapkan 3M plus, karena nyamuk ini sukanya hidup di air bersih tempat penampungan air,” tuturnya.
“Upaya penanganan DBD kini telah melibatkan lintas sektor maupun relawan. Melalui gerakan bersama (Geber) pemberantasan sarang nyamuk (PSN), diharapkan penyebaran DBD dapat ditekan,” lanjut Jhonferi.
Jadi, terang Jhonferi, untuk penanganan terbaik menghentikan demam berdarah adalah gerakan bersama masyarakat untuk gotong royong pemberantasan sarang nyamuk yang teratur membersihkan lingkungan secara rutin.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian