INTIMNEWS.COM, KASONGAN – Perhelatan Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 memang belum usai sepenuhnya.
Kini, arena Pilkada sudah mulai dipanasi oleh petarung yang hendak maju, terutama oleh mereka yang terpilih sebagai anggota legislatif baru-baru ini.
Hal itu terasa di Kabupaten Katingan, sejumlah nama masuk bursa Calon Kepala Daerah yang akan bertarung di Pilkada Katingan.
Di kalangan DPRD Katingan ada nama Marwan Susanto, kini menjabat Ketua DPRD Katingan. Lalu ada Nanang Suriansyah kini menjabat Wakil Ketua DPRD Katingan. Kemudian Amirun, Endang Susilawatie, Riming, H Hanafi, M Efendi, Budy Hermanto juga digadang bakal maju di Pilkada Katingan.
Selain bursa nama calon Kepala Daerah, kalangan masyarakat mulai banyak mempasang-pasangkan Calon Kepala Daerah, salah satu yang menarik pasangan dari Partai Golkar- Gerindra.
Hal ini bukan tanpa sebab, pasalnya dua Partai ini merupakan Partai yang memiliki tren naik mendapatkan perolehan suara di Pileg yang lalu.
Meski diketahui PDIP tetap unggul meraih 7 Kursi, Golkar 4 Kursi, PKB 4 Kursi, Gerindra 3 Kursi, Nasdem 3 Kursi, Perindo 1 Kursi, Hanura 1 kursi, Demokrat 1 Kursi dan 1 Kursi PPP. Dari 25 Kursi di DPRD Katingan.
Efek ekor jas alias coattail effect Prabowo-Gibran hasil pemilu 2024 di Kabupaten Katingan mulai ramai dibahas, seperti diungkapkan Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia Muda (ICMI Muda) Kabupaten Katingan Muhammad Iqbal Nawawi.
Menurutnya kemenangan Prabowo-Gibran yang memperoleh 77% suara di Kabupaten Katingan, bisa memberikan efek terbentuknya koalisi Gemoy di daereh.
Dia menilai koalisi Gemoy melalui TKD daerah berpotensi muncul kembali di petarungan Pilkada mendatang. Terutama Koalisi Golkar – Gerindra.
“Koalisi Gemoy Golkar-Gerindra berpotensi terbentuk di Katingan, menghadapi PDIP yang memiliki tiket bisa mengusung sendiri calon kepala Daerah,” ungkap Iqbal.
Pilkada 2024 dapat dilakukan melalui jalur Parpol, yakni pasangan calon yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik dengan syarat perolehan paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPRD atau 25 persen dari akumulasi perolehan suara sah pada pemilu 2024.
“Kalo melihat aturan ini minimal pencalonan melalui partai Politik harus mendapatkan 20% atau 5 Kursi. Nah yang terpenuhi sekarang kan hanya PDIP yaitu 7 Kursi bisa mencalonkan tanpa Koalisi. Kalo partai lain ingin mencalonkan kadernya harus koalisi,” jelasnya.
Meski jalur lain diberikan kesempatan yaitu jalur Independen, jalur ini cukup rumit diambil apalagi waktu yang tersedia terbilang sangat sempit.
“Saya kira jalur independen bisa diambil sebagai alternatif, tapi mampukah pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati mengumpulkan KTP sebanyak 12.438 dukungan yang tersebar minimal 7 kecamatan,” tambahnya.
Terpisah Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Katingan Budy Hermanto tak mengelak, komunikasi politik terus meraka lakukan kesemua partai salah satunya Partai Golkar Kabupaten Katingan untuk menghadapi Pilkada 2024.
Menurutnya, fungsi partai politik salah satunya adalah menyiapkan para pemimpin atau kepala daerah. Sehingga wajar kalo Partai Gerindra juga memiliki target menyiapkan kadernya maju di Pilkada Katingan.
“Kami memiliki kader dan simpatisan yang solid. Nama -Nama seperti Ibu Endang Susilawatie, Juliwanto (Andeskie) dan Mido bisa dipertimbangkan juga untuk maju, baik jadi Bupati atau Wakil Bupati,” terangnya.
Disinggung mengenai kedekatan dengan Partai Golkar apakah bisa membentuk koalisi gemoy di Pilkada, ia mengatakan semua berkemungkinan.
“Politik ini dinamis, semua bisa berpeluang namun itu perlu pembahasan yang lebih serius lagi,” katanya.
Hal senada juga diungkapkan Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Katingan Nanang Surinsyah, dia tidak memungkiri bahwa dukungan dan dorongan para tokoh untuk dirinya maju terus mengalir.
“Keinginan itu semua saya apresiasi, tapi mekanisme Partai di internal Golkar terus kami jalani. Komunikasi ke semua partai juga terus dilakukan, mohon doanya saja dan mohon bersabar akan ada waktunya nanti kami kabarkan,” pungkasnya.
Penulis : Maulana Kawit