INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bekerja sama dengan International Tropical Timber Organization (ITTO) atau organisasi kayu tropis international menggelar sosialisasi dan bimbingan teknis penghitungan luas karhutla dan pembuatan peta rawan karhutla.
Dalam kesempatan tersebut koordinator kerja sama KLHK dan ITTO, Evan Setyabudi saat diwawancarai oleh para awak media mengatakan bahwa dilaksanakannya kegiatan tersebut dalam rangka peningkatan kapasitas pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia.
“Jadi memang kegiatan ini untuk meningkatan kapasitas, dalam konteksnya pencegahan karhutla. Sesuai dengan arahan Pak Presiden RI ada dua hal yakni mengedepankan pencegahan karhutla dan koordinasi/pelibatan semua stakeholder,” ucap Evan pada Kamis, 18 November 2021.
Dia menambahkan bahwa untuk kegiatan tersebut, bertujuan juga untuk meningkatkan kapasitas para pihak yang berada khususnya di Kalteng, Kalsel dan sejumlah kabupaten. Namun untuk fokusnya di Kalteng, agar pihaknya dapat mengetahui cara menyusun luasan daerah yang rawan karhutla.
Selain itu dengan metode penghitungan yang berbeda maka hasilnya akan berbeda pula, sehingga untuk pembuatan peta rawan nya setiap unit pengelolaan memang secara regulasi wajib membuat peta rawan karhutla.
“Sehingga disini mereka akan diajarkan bagaimana cara membuat peta daerah rawan karhutla sesuai dengan regulasi yang ada,” lanjut Evan.
Selain itu pentingnya peta rawan karhutla, karena nantinya akan menyangkut bagaiamana rencana kedepannya mengatur sumber daya untuk mengantisipasi karhutla. Karena dia menilai bahwa seperti KLHK saja masih terbatas dalam segi anggaran, personel.
Sehingga ketika luasan dan peta rawan karhutla telah dibuat, maka nantinya akan lebih efisien dalam pencegahan dan penanggulangan karhutla khususnya di wilayah yang jauh atau di daerah terpencil.