INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Kehadiran orang terlantar di sekitaran di Kawasan Pelabuhan Sampit di Jalan Usman Harun disebut sudah hal yang biasa.
Ketua RT 26 Kelurahan MB Hulu, Kecamatan MB Ketapang, Kotawaringin Timur, H Yusuf mengatakan, tidak jarang orang yang ketinggalan kapal atau tidak punya ongkos kerap mondar-mandir. Bahkan kata dia, ada beberapa yang harus bermalam di pemukiman warga.
“Namanya di sini dekat pelabuhan ya, jadi sudah sering orang terlantar yang ketinggalan kapal atau kehabisan ongkos pulang itu beberapa waktu nginap di permukiman warga, khususnya pertokoan di deretan Jalan Usman Harun ini karena lokasinya sangat dekat dengan pelabuhan,” ungkap H Yusuf, Kamis 28 September 2022.
Yusuf mengaku tidak mempermasalahkan jika mengetahui ada orang baru di wilayahnya. Apalagi tambahnya, jika orang tersebut orang yang ketinggalan kapal atau tidak punya ongkos pulang.
“Bahkan tidak jarang orang terlantar yang berada di lingkungan itu dibantu seperti memberi tempat menginap untuk sementara waktu hingga makanan sehari-hari sembari yang bersangkutan mampu untuk kembali ke kampung halaman,” jelasnya.
Sementara itu, pemilik toko H Pran mengaku, beberapa hari lalu ia merasa kasihan terhadap Purwanto yang tidur di selasar tokonya. Karena itu ia mempersilakan Purwanto untuk menginap di tokonya yang sudah tidak digunakan itu lagi.
“Malam Rabu kemarin itu sudah sekitar dua hari lalu ia di sekitar sini, karena kita kasihan lalu kita persilakan tidur di dalam toko, bahkan kita juga sempat kasih makan,” kata Pran.
Seperti diberitakan sebelumnya, Purwanto ditemukan tidak bernyawa oleh supri, penjaga toko sekitar pukul 08.00 WIB.
Saat ini jenazah sudah dibawa ke RSUD dr Murjani Sampit, polisi juga masih melakukan proses penyelidikan terhadap kematian korban. Diketahui korban hendak pulang ke kampung halaman yang belum diketahui dimana letaknya. (**)
Editor: Irga Fachreza