INTIMNEWS.COM, MUARA TEWEH – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Barito Utara, Hj Mery Rukaini kembali melakukan reses dalam rangka menyerap asipirasi masyarakat.
Sebelumnya, ia melakukan reses di Desa Sei Rahayu I, lalu berlanjut ke Desa Pendreh, Kecamatan Teweh Tengah. Kegiatan reses kali ini dilakukakan selama enam hari kepada seluruh anggota maupun unsur pimpinan DPRD Kabupaten Barito Utara telah dimanfaatkan untuk bersilaturahmi dengan konstituen di daerah pemilihan (Dapil) masing-masing.
Dalam pertemuan warga Desa Pendreh difasilitasi oleh kepala desa setempat, berlangsung di aula kantor desa. Mereka kemudian berdiskusi dan tanya jawab.
Warga RT 01 Desa Pendreh, Kating menyampaikan usulan agar jalan di wilayahnya perlu dilakukan perbaikan seperti bronjong karena saat ini mengalami kerusakan.
Kating menuturkan, jalan atau bronjong sudah dilakukan perbaikan dengan menggunakan dana desa, akan tetapi anggaran tidak mencukupi, sehingga perlu bantuan dari pemerintah kabupaten melalui dinas terkait.
“Saya berharap pembuatan bronjong ini sharing dengan dinas terkait, agar seluruhnya bisa diselesaikan,” kata Kating.
Hal yang sama juga diungkapkan Kepala SMP 11 Desa Pendreh, Asnawi yang meminta agar penambahan fasilitas ruang belajar atau ruang kelas, komputer dan fasilitas lainnya untuk menunjang belajar siswa-siswi di sekolah ini.
Selain itu, dirinya menyampaikan aspirasi agar rumah penjaga sekolah dan ruang kelas yang saat ini kondisinya sedang rusak parah, perlu dilakukan rehabilitasi atau perbaikan.
Menanggapi hal itu, Hj Mery Rukaini menyampaikan, untuk usulan warga, masalah bronjong telah dikoordinasikan dengan Pemerintah Kabupaten Barito Utara.
“InsyaAllah anggaran tahun depan akan kita realisasikan sesuai harapan warga Desa Pendreh,” kata Hj Mery Rukaini, Minggu, 5 November 2023.
Politisi Partai Demokrat Barito Utara itu juga mengatakan terkait dengan usulan yang disampaikan Kepala SMP 11 Desa Pendreh, akan dilaksanakan pada tahun berikutnya, karena usulan yang telah disampaikan baru sekarang, sementara anggaran untuk perbaikan ruang guru dan rumah dinas begitu besar.
“Apa yang disampaikan pihak sekolah ada beberapa item, ada kursi meja, musala dan lain lain. Kalau musala, bisa menggunakan dana aspirasi, namun terbatas,” pungkasnya . (Saleh)
Editor : Andrian