INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Kondisi memprihatinkan dialami seorang bocah berusia 14 tahun, di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), dengan kondisi serba kekurangan, kurang gizi mendapat perawatan dan kurus, hingga bobotnya hanya mencapai 12 Kilogram.
Saat ini, bocah yang tinggal di barakan di Kelurahan Mendawai dan hanya bersama ibunya tersebut, telah mendapat pertolongan dari pihak Kecamatan Arut Selatan (Arse) dan kelurahan setempat, serta instansi terkait lainnya dan sudah mendapat perawatan di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun.
Camat Arsel Indra Wardana menyampaikan, ia mendapatkan informasi adanya anak dengan kondisi tersebut pada Jumat, 8 Maret 2024 dari Lurah Mendawai.
Pada awalnya, anak tersebut diketahui oleh warga keluar dari barakan dengan kondisi lemas. Karena merasa prihatin, warga pun memberikan pertolongan dan melaporkannya ke pihak ke lurahan.
Usai mendapat laporan saya berkoordinasi dengan Pj Bupati Kobar dan diarahkan agar anak tersebut dibawa ke RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun.
“Setelah magrib, kami bersama anggota Babinsa, Bhabinkamtibmas dan PMI, petuga Puskesmas Mendawai dan Lurah Mendawai mendatangi lokasi. Kami dapati kondisi rumah yang memprihatinkan, penuh sampah dan juga kondisi anak sangat lemah,” kata Indra Wardana, Sabtu, (9/3/2024).
Lanjutnya, Indra mengungkapkan jika ibu dari anak tersebut merupakan warga Kobar. Untuk KTP nya merupakan warga perumahan Pinang Merah, dengan rentan usia sekitar 35 – 40 tahun, dengan status janda yang ditinggal meninggal suaminya.
Untuk kondisi ibunya, berdasarkan hasil wawancara kejiwaannya normal, tetapi memang dari aspek pendidikan dan aspek ekonomi sangat terbelakang.
“Ibunya ini hanya buruh membantu jualan pentol di salah satu kantin SD di Pangkalan Bun, kemudian siang harinya sampai malam menjadi buruh di warung makan,” tuturnya.
Jadi, selama bekerja anak tersebut tidak ada yang menjaga dan sepertinya memang sengaja disembunyikan oleh ibunya.
“Ibunya ini pulang hanya siang dan tengah malam untuk mengantarkan makanan kepada anaknya. Sehingga anak tersebut tidak ada yang menjaga dan ditinggal apa adanya,” ungkapnya.
Dalam hal ini, selaku Camat Arut Selatan memerintahkan kepada Lurah Mendawai untuk memberikan perhatian maksimal, mulai dari aspek ekonomi.
“Saya minta kepada pak Lurah, untuk membantu biaya konsumsi, pakaian, pengobatan dan keperluan lainnya. Harapannya banyak donatur yang bergabung untuk membantu memulihkan psikologis kondisi anak tersebut,” ucapnya.
Camat juga meluruskan bahwa anak tersebut tidak ditelantarkan, anak itu usianya 14 tahun, karena ibunya bekerja dari pagi sampai tengah malam jadi tidak ada yang merawat dan dari kondisi fisiknya pun berat badannya tidak sesuai dengan usianya yang 14 tahun.
“Jadi, tidak mendapatkan asupan gizi yang baik dan makan yang cukup dari orang tuanya karena memang kondisi orang tuanya memprihatinkan dari aspek ekonomi,” pungkasnya.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian