INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mencatatkan kemajuan signifikan dalam sektor ketenagalistrikan, yang dinilai positif oleh Pemerintah Provinsi. Dengan terintegrasinya wilayah ini ke dalam sistem Kalimantan Selatan-Kalimantan Tengah-Kalimantan Timur, kapasitas pasokan listrik mencapai 1.846 MW, dengan beban puncak 1.391 MW, menghasilkan surplus listrik sebesar 455 MW.
Rasio Desa Berlistrik dan Rasio Elektrifikasi juga mengalami peningkatan yang menggembirakan. Pada bulan November 2023, Rasio Desa Berlistrik diperkirakan mencapai 74,35%, sementara Rasio Elektrifikasi diperkirakan mencapai 94,81%. Harapannya, pada tahun 2026, setiap desa di Kalimantan Tengah akan memiliki akses listrik yang memadai.
Sri Widanarni, Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekobang) Sekretariat Daerah (Setda) Kalimantan Tengah, menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan ini telah memberikan kontribusi besar dalam meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. “Pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan telah memberikan dampak positif dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, mempercepat pembangunan ekonomi daerah, dan menarik investor,” ujar Sri Widanarni, pada 31 Januari 2024.
Lebih lanjut, Sri menekankan bahwa untuk mencapai keberlanjutan dalam penyediaan energi listrik yang cukup, berkualitas, terjangkau, dan berkelanjutan, diperlukan kerja sama yang erat antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. “Kalimantan Tengah memerlukan koordinasi yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan investor dalam membangun infrastruktur ketenagalistrikan yang andal. Terbentuknya platform komunikasi dan dialog yang konstruktif antar seluruh pemangku kepentingan sangat penting untuk mengatasi tantangan yang ada di lapangan,” tambahnya.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah berharap sektor ketenagalistrikan yang semakin baik akan berperan penting dalam menarik lebih banyak investor untuk menanamkan modal di daerah ini, sehingga turut berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Penulis : Redha
Editor : Andrian