INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Sejak hari Jumat (26/2) jumlah lahan yang terbakar di Kecamatan Arut Selatan (Arsel) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng mencapai 17 hektare.
Hingga saat ini tim gabungan masih terus berupaya untuk melakukan pemadaman, Senin (1/3/2021).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Barat Tengku Alisyahbana melalui Kabid
Kedaruratan dan Logistik BPBD Kobar Reneli mengatakan, untuk wilayah Kecamatan Arut Selatan titik api (Hot spot) paling terbanyak di ruas jalan Pangkalan Bun – Kotawaringin Lama Km 12 kelurahan Mendawai Seberang seluas 10 hektar.
“Tim gabungan yang terdiri dari BPBD Kobar, TNI, Polri, Damkar, Tagana, Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api (MPA) berupaya keras untuk melakukan pemadaman di tiga titik yang ada di Kecamatan Arut Selatan, titik api mulai muncul sejak hari Jumat (26/2),” Kata Reneli kepada awak media.
Reneli pun menjelaskan, untuk wilayah Arut Selatan, luas areal yang terbakar untuk di km 12 kelurahan Mendawai Seberang seluas 10 hektare, Sungai Tatas 5 hektare dan Jalan Samari 2 hektare.
Lanjut Reneli, karena lokasi yang berada di dalam, sehingga tim kesulitan untuk mendapatkan air, namun demikian dengan berbagai cara diupayakan agar api di padamkan.
Untuk itu Pemerintah Daerah Kobar pun sangat mengharapkan agar bantuan helikoper water bombing segera di kirim oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Karena angin kencang sehingga api terus merambat, dan tim mengalami kendala untuk menjangkau titik Hot spot, sehingga armada pemadam kebakaran pun sulit untuk menjangkau lokasi, sehingga tim harus berjalan kaki dengan jarak Tempuh capai 4 sampai dengan 5 km, dengan membawa peralatan pemadaman, ” ujar Reneli.
“Dan berdasarkan hasil rapat, dimana telah disepakati penetapan status siaga Karhutla dimulai pada tanggal 26 Februari 2021 hingga akhir bulan Mei 2021,dan penetapan status siaga Karhutla ini nantinya juga akan di sesuaikan oleh kondisi daerah, jika sampai batas waktu, masih muncul titik Hot spot maka akan di perpanjang, ” pungkas Reneli. (yus)