INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Korban percobaan perampokan Manda, kasir salah satu ritel modern yang berada di Jalan Ahmad Yani, Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengungkapkan bahwa pelaku saat mencoba meminta uang mengeluarkan senjata api (Senpi).
Manda, salah satu korban yang saat itu sempat didorong pelaku mengaku melihatnya mengeluarkan senjata api dan senjata tajam (Sajam). Meski ia tidak tahu apakah senpi itu asli atau bukan, yang jelas inga mengakui melihat pelaku menggunakan dia senjata itu dalam upaya melancarkan aksinya.
“Saya melihat dia (pelaku) awalnya membawa senjata api tapi tidak tahu apakah itu asli atau bukan. Lalu saat berkelahi dengan teman saya Heru mengeluarkan lagi senjata tajam seperti pisau dapur,” kata Manda saat dijumpai di lokasi kerjanya. Senin, 28 Maret 2022.
Dari informasinya, Heru yang saat itu melawan sempat terluka di bagian perut karena senjata tajam milik pelaku.
“Awalnya kami sudah mau tutup, pintu rolling door yang sudah ditutup dibuka oleh seorang laki-laki berpostur kurus tinggi dan berpakaian serba hitam,” ungkap Manda
Wanita muda itu mengungkapkan bahwa aksi itu terjadi sekitar pukul 21.40 WIB pada Minggu malam. Aksi seorang pria yang mencoba merampok itu juga sempat terekam kameran pengawas atau CCTV. Dari pengakuan Manda dan rekaman kamera, perampok itu membawa senjata api (Senpi) yang dipakai untuk menakuti.
“Perampoknya membawa senjata api, lalu meminta uang. Saya sempat didorong agar keluar dari meja kasir, sementara teman saya Heru melawan dan terjadi perkelahian. Saat mereka berkelahi, saya langsung keluar menuju jalan dan meminta tolong pengendara yang lewat,” bebernya
Saat itu, Manda melanjutkan, ada pengendara yang stop dan berusaha menghubungi polisi. Akhirnya karena panik, perampok itu langsung berlari kabur. Dari pengakuan Manda, tidak ada barang ataupun uang yang sempat diambil pelaku.
“Kita sudah laporkan ke polisi,” demikian Manda
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Kotim, AKP I Gede Atmaja saat dikonfirmasi mengatakan bahwa ia akan melakukan pengecekan terlebih dahulu.
Editor: Akhiruddin